Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Mereka menyampaikan 12 tuntutan kepada pemerintah.
Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, menjelaskan bahwa tuntutan tersebut merupakan hasil kajian BEM SI terkait evaluasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun atau dua periode.
“Kami mengambil momentum hari ini karena ini menjadi hari kerja, karena kami kemarin rakernas selama 1 pekan itu ada di Semarang. Selesai kemarin hari Sabtu, kami sepakat tidak ambil momentum aksi itu di hari libur. Maka kami ambil hari kerja, agar gerakan ini benar-benar diperhatikan bukan hanya untuk pemerintah, tapi orang-orang di jalan masyarakat juga,” kata Herianto kepada wartawan, Senin, 22 Juli 2024.
BEM SI ingin langsung menyampaikan tuntutannya kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Jika tidak bisa bertemu Jokowi, mereka berharap bisa bertemu dengan perwakilannya.
Baca Juga: Jokowi: Ekonomi Hijau Merupakan Peluang yang Berpotensi Besar
Herianto menambahkan bahwa jika Istana tidak merespons, protes akan meluas ke daerah-daerah. Mereka bertekad untuk bertemu dengan Presiden Jokowi atau perwakilannya.
“Ketika tidak ada respons dari pihak Istana hari ini, maka gerakan kita akan kembali karena ini momentum, gerakan persatuan kita kemarin kita ikrarkan kita kembalikan marwah gerakan ini, karena kita sepakat kemarin, bibit-bibit perlawanan itu sudah kita sebar di bagaimana kebijakan tembok-tembok ini mengeras, tapi suatu saat bibit-bibit ini akan mengakar dan akan menghancurkan tembok ini, kami yakin,” tegasnya.
Baca Juga: Di Tengah Isu Pansus Haji, Jokowi Panggil Menag Yaqut