Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Pada hari-hari ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan sunnah.
Dinamakan Hari Tasyrik karena pada hari-hari tersebut jamaah haji di Mina menjemur daging kurban mereka di bawah sinar matahari. Ada pula yang mengartikan Hari Tasyrik sebagai hari di mana matahari terbit dengan terang benderang.
Meskipun memiliki keistimewaan, Hari Tasyrik bukan merupakan hari raya besar dalam Islam. Aktivitas sehari-hari pada Hari Tasyrik dapat berjalan seperti biasa, namun dengan diwarnai amalan-amalan sunnah yang dianjurkan.
Baca Juga: Resep Oseng Mercon, Olahan Daging Sapi Nikmat saat Hari Raya Idul Adha
Amalan yang Dianjurkan saat Hari Tasyrik
- Memperbanyak Takbir, Tahmid, dan Tasbih
Sama seperti di Hari Raya Idul Adha, dianjurkan untuk memperbanyak takbir, tahmid, dan tasbih di Hari Tasyrik. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan keberkahan yang telah diberikan.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
- Menyembelih Hewan Kurban
Menyembelih hewan kurban di Hari Tasyrik hukumnya sunnah, namun lebih utama dilakukan di Hari Raya Idul Adha.
- Memperbanyak Sedekah
Sedekah di Hari Tasyrik memiliki pahala yang besar, karena bertepatan dengan hari-hari penuh berkah. Sedekah dapat berupa harta benda, tenaga, maupun pemikiran.
Baca Juga: Makna Berkurban di Hari Raya Idul Adha, Jalankan Tuntunan Nabi
- Melakukan Dzikir dan Doa
Memperbanyak dzikir dan doa di Hari Tasyrik merupakan momen untuk memohon ampunan dan keberkahan kepada Allah SWT.
- Menghadiri Majelis Ilmu dan Pengajian
Menghadiri majelis ilmu dan pengajian di Hari Tasyrik dapat menambah ilmu pengetahuan agama dan memperkuat keimanan.