INVERSI.ID – Sekolah Cikal Surabaya dikenal sebagai sekolah berbasis kompetensi yang nggak cuma ngajarin pelajaran, tapi juga membentuk karakter siswa jadi pribadi yang keren dan punya nilai-nilai unik lewat Kompetensi 5 Bintang Cikal.
Sekolah ini udah terbukti banget, lho! Banyak muridnya yang jadi inovator muda berbakat. Salah satu contohnya adalah dua siswa yang berhasil menang di Lomba Peneliti Pelajar Surabaya 2024 lewat proyek seru mereka, Math Mortal Combat!
Menurut Enita Wardhana, Kepala SMP dan SMA Cikal Surabaya, keberhasilan ini nggak lepas dari pendekatan belajar 5Cs yang diterapkan di sekolah ini. Apa sih 5Cs itu? Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Memanusiakan Hubungan (Characterized)
Di Cikal, setiap pelajaran dirancang untuk membangun karakter siswa. Nggak cuma fokus pada nilai, mereka juga belajar tentang kemandirian, kepemimpinan, dan kolaborasi.
“Setiap siswa didorong untuk mengenali dan mengembangkan kemampuan mereka melalui kompetensi 5 Bintang Cikal. Jadi, apa yang mereka pelajari benar-benar relevan buat kehidupan sehari-hari,” kata Enita.
2. Memahami Konsep (Comprehensive Concept)
Belajar di Cikal nggak cuma soal hafalan! Siswa diajak memahami konsep mendalam yang terintegrasi di berbagai mata pelajaran.
“Kita nggak cuma ngajarin teori, tapi juga gimana konsep itu bisa dipakai di kehidupan nyata. Jadi, siswa lebih paham aplikasi ilmunya,” jelas Enita.
3. Membangun Keberlanjutan (Constructive Continuity)
Di sini, siswa punya kesempatan buat terus refleksi dan dapat feedback dari guru untuk mengembangkan diri.
“Belajar itu proses yang terus berjalan. Lewat refleksi dan feedback rutin, siswa bisa tumbuh sesuai potensinya,” tambah Enita.
4. Memilih Tantangan (Challenging Choices)
Di Cikal, siswa diberi kebebasan memilih tantangan yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.
“Kita kasih ruang buat mereka ambil keputusan sendiri, supaya mereka termotivasi untuk berkembang, baik secara akademis maupun pribadi,” kata Enita.
5. Memberdayakan Konteks (Community Context)
Siswa di Cikal nggak cuma belajar di kelas. Mereka juga diajak terlibat langsung di komunitas, baik di dalam maupun luar sekolah, lewat berbagai proyek inovatif.
“Proyek-proyek yang mereka kerjakan melibatkan konteks sosial nyata. Dengan begitu, mereka nggak cuma belajar teori, tapi juga gimana cara menghadapi masalah di dunia nyata,” ujar Enita.
Dengan pendekatan 5Cs, Sekolah Cikal Surabaya nggak cuma ngajarin pelajaran, tapi juga ngajak siswa jadi individu yang siap menghadapi tantangan di luar sana. Nggak heran kalau banyak inovator muda lahir dari sini!