3. Martha Christina Tiahahu (17 tahun)
Martha, lahir di Nusa Laut, Maluku pada 4 Januari 1800, adalah salah satu pejuang wanita yang berani melawan penjajah Belanda. Bersama ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, ia mengangkat senjata pada tahun 1817.
Sayangnya, perjuangannya harus terhenti pada 2 Januari 1818 ketika ia meninggal dunia di usia 17 tahun. Keberanian Martha diabadikan dengan patungnya di Sirimau, Ambon, menghadap ke Laut Benda, tempat ia disemayamkan.
4. Raden Ajeng Kartini (25 tahun)
Kartini, yang lahir di Jepara pada 21 April 1879, dikenal sebagai pelopor emansipasi dan hak-hak perempuan. Melalui bukunya, “Habis Gelap, Terbitlah Terang,” ia memperjuangkan pendidikan untuk perempuan. Meskipun meninggal pada usia 25 tahun, perjuangannya diingat setiap tahun pada Hari Kartini, yang diperingati setiap 21 April.
Baca Juga: HUT RI ke 79, Simak Sejarah Bendera Merah Putih Warisan Luhur
5. Pierre Andreas Tendean (26 tahun)
Kapten Pierre, lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939, adalah seorang perwira militer yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965. Ia berkorban untuk melindungi Jenderal AH Nasution, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan.
Perjuangan para pahlawan muda ini menunjukkan betapa pentingnya peran generasi muda dalam menentukan arah bangsa. Semangat yang ditanamkan oleh Soekarno dan pengorbanan para pahlawan ini seharusnya menginspirasi kita semua untuk terus berjuang demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.