Wabup Bandung Ali Syakieb Ajak Anak Muda Bertani: Jangan Hanya Bercita-Cita Jadi Pekerja Kantoran

By Jack

INVERSI.ID – Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, menegaskan bahwa stigma negatif tentang profesi petani di kalangan anak muda harus diubah. Banyak yang masih berpikir bahwa bertani hanya menjadi pilihan terakhir ketika tidak mendapatkan pekerjaan di perkantoran.

“Pandangan itu keliru. Petani adalah pilar utama ketahanan pangan. Jika tidak ada petani, dari mana kita mendapatkan makanan?” ujar Ali Syakieb dalam acara pembukaan pelatihan petani muda Bedas dan peluncuran BPJS Ketenagakerjaan 2025 di Gedung Oryza Sativa, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Kamis (13/3/2025).

Ditemani Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Kawaludin, serta Kepala Dinas Pertanian, Ningning Hendasah, Ali Syakieb menegaskan bahwa profesi petani tidak hanya terbatas pada sektor padi. Banyak bidang pertanian yang menjanjikan, seperti petani kopi, buah-buahan, sayuran, hingga komoditas lainnya.

Di era digital saat ini, peluang bertani semakin luas dengan adanya inovasi teknologi. Program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas pemerintah, misalnya, membuka pasar yang besar bagi hasil pertanian lokal. Kabupaten Bandung sendiri memiliki sekitar 361 titik dapur umum yang melayani kebutuhan pangan hingga 1,1 juta anak setiap hari.

“Kebutuhan beras, telur, dan bahan pangan lainnya sangat besar setiap hari. Ini seharusnya jadi peluang bagi anak muda untuk terjun ke sektor pertanian, bukan hanya bercita-cita bekerja di perkantoran,” tambahnya.

Ali Syakieb juga menekankan bahwa bertani kini lebih modern dan efisien. Berbeda dengan metode konvensional zaman dulu, saat ini pertanian telah didukung oleh teknologi dan alat canggih seperti traktor dan mesin pertanian lainnya.

“Jangan lagi berpikir kalau jadi petani itu identik dengan kerja berat dan penghasilan kecil. Faktanya, banyak petani sukses yang bisa memiliki kendaraan mewah dan bahkan liburan ke luar negeri dari hasil pertanian,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen untuk terus membina generasi muda agar lebih tertarik terjun ke dunia pertanian. Dengan pemanfaatan teknologi dan edukasi yang tepat, bertani bisa menjadi profesi yang menguntungkan dan berkontribusi besar terhadap ekonomi daerah.

Selain sektor pertanian, Ali Syakieb juga menyoroti pentingnya pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia mendorong para pelaku UMKM untuk lebih serius dalam mengembangkan bisnisnya dengan strategi pemasaran yang tepat, kemasan menarik, serta harga yang kompetitif.

“Di era digital ini, informasi sangat mudah didapat. Mau belajar cara pemasaran, desain kemasan, hingga resep makanan, semuanya bisa diakses dengan mudah. Tinggal balik lagi ke anak mudanya, mau serius menekuni atau tidak,” pungkasnya.***

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *