Menkopolhukam Mahfud MD akhirnya angkat suara soal dugaan anak Yasonna Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly memonopoli bisnis di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Mahfud MD mengatakan bahwa hal tersebut sudah dijelaskan oleh Yasonna Laoly. Ia juga mengungkapkan bahwa menurut pernyataan yang beredar disebut putra seorang menteri, jadi belum tahu siapa yang dimaksud oleh Tio Pakusodewo.
Diketahui bahwa isu ini mulai muncul saat aktor senior Tio Pakusadewo mengungkapkan tidak ada kepala lapas hingga sipir yang bekerja dengan benar.
Namun Tio Pakusodewo menjadi bintang tamu dalam YouTube Uya Kuya, ia mengungkapkan soal bisnis yang terjadi di dalam lapas dan mengatakan ada anak menteri yang terlibat.
“Kan memang nyebutnya putra seorang menteri bukan putra menkumham. Jadi kita nggak tahu menterinya siapa yang bisnis,” kata Mahfud.
Hanya Masalah Sederhana
Mahfud MD pun menilai bahwa masalah tersebut adalah masalah sederhana dan Menkopolhukam tidak perlu untuk turun tangan. Bisa diselesaikan oleh eselon I.
“Itu kan masalah sederhana ya, saya tidak perlu turun tangan. Itu bisa diselesaikan di tingkat teknis, eselon 1,”lanjut Mahfud MD.
Disebut Kabar Menyesatkan
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Eddy Hiariej juga menanggapi isu tersebut. Ia mengatakan bahwa isu itu kabar menyesatkan.
Eddy mengungkapkan bahwa dirinya sudah berkunjung ke ratusan rutan dan lapas, namun tidak ada dugaan itu. Ia menyebut bahwa selama ini sudah banyak
yayasan yang bekerjasama dan melakukan pembinaan di Lapas.
“Saya ingin katakan itu informasi yang menyesatkan, mengapa? tidak hanya Yayasan Jeera yang ada di lapas, ada Yayasan Maharani, ada Yayasan Al Islam Barokah, dan ada banyak yayasan lainnya,” kata Eddy di Kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Mei 2023.
Sosok Yamitema Laoly
Sosok anak Yasonna Laoly, Yamitema Laoly yang diduga melakukan bisnis di lapasan dan rutan merupakan putra ketiga dari Menkumham Yasonna Laoly dari pernikahannya bersama Elisye Widya Ketaren.
Pria yang akrab dipanggil Tema itu memiliki ketertarikan di bidang hukum. Karena itu ia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).
Setelah itu, Tema melanjutkan pendidikannya ke jenjang strata 2 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.