inversi.id – Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, baru-baru ini mengusulkan agar pelajaran tentang jual-beli saham mulai diajarkan sejak SD. Usulan ini muncul karena masih sedikitnya masyarakat Indonesia yang berinvestasi di pasar saham.
Sri Mulyani sendiri baru belajar tentang saham saat kuliah. Menurutnya, akan lebih baik jika anak-anak bisa mengenal pasar saham lebih awal. Namun, usulan ini mendapat tanggapan beragam dari para ahli pendidikan.
Holy Ichda Wahyuni, seorang ahli pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, berpendapat bahwa usulan ini perlu dipikirkan ulang. Menurutnya:
- Materi saham terlalu rumit untuk anak SD
- Bisa mengurangi waktu untuk pelajaran dasar yang lebih penting seperti membaca, menulis, dan berhitung
- Lebih baik anak SD diajarkan hal-hal dasar tentang uang, seperti:
- Cara mengatur uang dengan bijak
- Pentingnya kejujuran dalam menggunakan uang
- Bertanggung jawab terhadap uang yang dimiliki
Holy juga menyarankan ada pelajaran lain yang lebih mendesak untuk diajarkan di SD, seperti pendidikan seksual untuk anak dan pendidikan anti korupsi. Menurutnya, dua hal ini lebih penting mengingat Indonesia sedang menghadapi masalah serius terkait kekerasan seksual dan korupsi.
Jadi, meskipun niat untuk mengajarkan tentang saham sejak dini itu baik, sepertinya lebih tepat jika anak SD fokus dulu pada pelajaran dasar dan pemahaman sederhana tentang mengelola uang.