Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyarankan agar masyarakat menghemat beras untuk mengurangi ketergantungan impor beras. Hal itu diungkap oleh Sekretarus Umum Bapanas, Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy mengungkapkan salah satu cara menghemat beras dengan menggencarkan program setop boros pangan.
“Sehingga kalau kita berhemat, boros pangan ini (dikurangi) misalnya 20 persen dari 30 persen yang terbuang,” ucap Sarwo, dikutip dari akun Instagram @ngomonginuang pada Rabu, 31 Juli 2024.
Dengan cara itu, Sarwi Edhy pun optimis kebutuhan beras nasional 31 juta ton cukup bagi masyarakat Indonesia.
“Insyaallah beras kebutuhan nasional 31 juta ton (cukup),” lanjutnya.
Impor Beras Meningkat
Diketahui bahwa menurut data BPS, Edhy menyampaikan tercatat sekitar 30 persen total pangan terbuang. Dari total 30 persen pangan terbuang setara pemenuhan pangan 60-125 juta rakyat Indonesia.
Jadi, apabila masyarakat mampu menghemat setidaknya 20 persen, maka Indonesia bisa hemat 6 juta ton beras.
Baca Juga: Buat Geger Bandung Barat, Ini Wasiat Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah menyampaikan impor beras naik 165%. Data tersebut terhitung sejak periode Januari-Mei 2024, impor beras ke Indonesia meningkat sebesar 165,27%.
“Impor pangan jika dirinci pertama beras naik 165,27% dibandingkan Januari-Mei 2023,” ungkapnya.
Per Januari-Mei 2023, impor beras masih mencapai 854 ribu ton berbeda tahun 2024 mencapai 2,2 juta ton.