Indonesia resmi dibatalkan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, padahal pemerintah menyebut telah menghabiskan anggaran triliuan rupiah sebagai modal persiapan event tersebut.
Tentu saja hal ini sebuah mimpi buruk bagi Indonesia yang gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, yang berawal dari FIFA batalkan drawing di Bali yang seharusnya dilakukan pada 31 Maret 2023 mendatang.
Pembatalan drawing di Bali tersebut, menyusul adanya penolakan Timnas Israel untuk berlaga dalam Piala Dunia U-20.
Anggaran miliaran rupiah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sebagai persiapan Piala Dunia U-20 tersebut disampaikan oleh Yoyok Sukawi Anggota Komisi X DPR RI tahun 2020 sekaligus Komite Eksekutif PSSI.
Dalam keterangannya, Anggota Komisi X DPR RI itu mengatakan saat itu Kemenpora minta untuk pemerintah keluarkan anggaran dana sekitar Rp 400 miliar.
Anggaran dana tersebut, kata Yoyok, digunakan untuk melaksanakan Piala Dunia U-20 yang seharusnya dilaksanakan pada 2021 namun harus diundur pada tahun 2023 karena sebuah alasan.
Zainudin Amali pada Juni 2022 saat masih menjabat sebagai Menpora, meminta tambahan lagi dana Rp 3 triliun, Rp 500 miliar diantaranya digunakan untuk perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Kemudian, kata CEO PSIS Semarang ini, Kementerian PUPR pada tahun 2020 mengatakan adanya proyek renovasi stadion untuk Piala Dunia U-20 dan membutuhkan dana segar sebanyak Rp 400 miliar.
Tahun 2023 ini, Kementerian PUPR juga telah mengeluarkan dana Rp 175 miliar untuk revitalisasi stadion yang digunakan untuk venue Piala Dunia U-20 2023.
Jika dihitung, anggaran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sebagai persiapan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 adalah Rp 1,4 triliun.
Kepastian Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tersebut terjadi setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu, 29 Maret 2023.
Dalam keterangannya, Erick Thohir mengaku telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyampaikan surat dari Presiden Jokowi dan berbicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.
“Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu,” kata Erick dalam sebuah keterangan yang dibagikan ke media, Rabu, 29 Maret 2023.