Imunisasi, sebuah proses pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, telah lama menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Namun, di balik manfaatnya yang tak terbantahkan, masih saja beredar mitos dan klaim menyesatkan terkait imunisasi, salah satunya adalah anggapan bahwa imunisasi dapat merusak sel dan DNA.
Mitos ini tidak hanya berbahaya karena dapat memicu keraguan terhadap program imunisasi, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan individu dan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk meluruskan fakta dan memahami kebenaran di balik klaim tersebut.
Baca Juga: Mengenal Imunisasi Booster untuk Anak-anak, Untuk Mencegah Penyakit KLB
Perlu ditegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa imunisasi dapat merusak sel dan DNA. Vaksin bekerja dengan cara melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan patogen penyebab penyakit, tanpa memengaruhi struktur atau fungsi sel dan DNA.
Vaksin modern dibuat dengan teknologi canggih dan melalui proses uji klinis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Vaksin tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat merusak DNA, dan cara pemberiannya pun dirancang untuk meminimalisir efek samping.
Baca Juga: Penuhi Hak Imunisasi Lengkap Bagi Anak, Ini Pesan IDAI untuk Orang Tua