Fakta-fakta Mahasiswa ITB Meninggal Dunia saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

By Anisa
3 Min Read
Fakta-fakta Mahasiswa ITB Meninggal Dunia saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak (Foto: ITB)

Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institusi Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Rasyid Ghifary meninggal dunia.

Pasalnya Muhammad Rasyid Ghifary meninggal dunia saat melakukan uji coba menerbangkan pesawat tanpa awak di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung pada Selasa, 6 Juni 2023.

Menanggapi hal itu, pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) akhirnya buka suara terkait mahasiswanya yang meninggal.

- Advertisement -

Mahasiswa Mesin Angkatan 2021

Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof Dr Tatacipta Dirgantara mengungkapkan bahwa mahasiswa ITB yang meninggal itu adalah mahasiswa mesin angkatan 2021.

“Itu adalah mahasiswa mesin angkatan 2021, jadi mahasiswa di fakultas kami, mahasiswa itu sedang bersama timnya sedang melakukan kegiatan di unit kegiatan mahasiswa (UKM),” kata Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof Dr Tatacipta Dirgantara.

Persiapan Pesawat Tanpa Awak Ikuti Lomba KRT

Tatacipta mengatakan bahwa saat itu, UKM Aksantara ITB sedang mempersiapkan pesawat tanpa awak untuk mengikuti ajang perlombaan KRT (Kontes Robot Terbang).

Setelah itu, lanjut Tatacipta, Rasyid bertolak ke Lanud Sulaiman bersama rekannya pada Selasa sore.

Cuaca saat itu hujan dan membuat tanah di sekitar lokasi jadi lembek. Karena tanah yang lembek membuat pasak dari alat pelontar pesawat tanpa awak tercabut sehingga mengenai Rasyid.

“Selasa sore itu hujan ya, kemudian sesudah reda mereka kemudian mencoba. Tapi karena hari Senin, Selasa hujan jadi tanah itu basah, jadi dia menancapkan pasak ke tanah. Jadi karena basah, nggak kuat,” jelasnya.

Pasak Tercabut dari Tanah

Kemudian ketika pelontar ditarik, pasaknya tercabut dari tanah sehingga karetnya terkena orang. Ada dua orang yag kena, namun yang satunya terkena tangan. Sedangkan Rasyid terkena di area yang fatal.

“Ketika pelontar itu ditarik, pasaknya tercabut dari tanah, karetnya kena orang. Mengenai dua orang, yang satu nggak kenapa-kenapa, hanya kena tangan. Satu lagi (Rasyid) kena area yang fatal,”ungkap Tatacipta.

Artinya kondisi tanah yang basah menjadi penyebab kecelakaan itu terjadi. Karena awalnya pesawat yang dibuat oleh Rasyad dan rekannya tidak mengalami masalah.

“Itu pesawatnya mau uji coba, pesawatnya mah nggak ada masalah, tapi yang masalah pelontar pesawatnya itu loh,”tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Tatacipta juga mengungkapkan keluarga besar ITB sangat berduka atas kepergian Rasyid untuk selamanya. Semasa hidupnya, Rasyad dikenal sebagai mahasiswa aktif dan berprestasi.

Leave a comment