Erdogan Ingatkan Israel Agar Tidak Memburu Hamas di Turki

By Ekel Suranta
2 Min Read
Presiden Turki, Erdogan (foto: Instagram)

Inversi.id – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ingatkan Israel agar tidak memburu anggota Hamas di Turki. Erdogan mengancam Israel membayar mahal bila melakukan tindakan itu.

Peringatan itu disampaikan Erdogan beberapa hari setelah munculnya rekaman di mana kepala badan keamanan Israel, Shin Bet, mengatakan bahwa Israel bertekad untuk membunuh para pemimpin Hamas di setiap lokasi di seluruh dunia, termasuk di Lebanon, di Turki, di Qatar.

“Mereka tidak mengenal orang Turki. Mereka tidak mengenal kita… Jika mereka melakukan kesalahan seperti itu, mereka harus tahu bahwa mereka akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu,” cetus Erdogan kepada para wartawan.

- Advertisement -

“Jika mereka berani mengambil langkah melawan Turki dan orang-orang Turki, mereka akan membayar harganya, tidak akan pernah bisa bangkit lagi,” tambahnya.

Baca juga: Israel Minta Maaf Akibat IDF Tewaskan Tentara Lebanon Saat Menargetkan Milisi Hizbullah

“Mereka yang mencoba melakukan hal seperti itu harus ingat bahwa konsekuensinya bisa sangat serius. Tidak ada seorang pun di dunia yang tidak mengetahui kemajuan yang telah dicapai Turki baik di bidang intelijen dan keamanan,” tegas Erdogan seperti dilansir Al Arabiya dan The Times of Israel, Kamis (7/12/2023).

Pemimpin Turki itu juga menolak rencana untuk membangun zona penyangga (buffer zone) di Gaza setelah pertempuran dengan kelompok Hamas di wilayah tersebut selesai. Erdogan menyebut rencana seperti itu tidak menghormati warga Palestina.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa pemerintah Israel telah menyampaikan rencana zona penyangga tersebut ke beberapa negara Arab dan Turki.

Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari Qatar, Erdogan mengatakan masa depan Gaza setelah perang akan ditentukan oleh rakyat Palestina. 

Israel juga harus mengembalikan wilayah-wilayah yang didudukinya, demikian dilaporkan media penyiaran Haberturk, seperti dilansir Reuters.

Dia menambahkan, dukungan Barat terhadap Israel, khususnya Amerika Serikat, menjadi penyebab situasi terkini di kawasan tersebut.

Leave a comment