Muhadjir Effendy Akui Tidak Ditawari Jatah Menteri Prabowo-Gibran

By yenny hardiyanti
2 Min Read
Menko PMK Muhadjir Effendy meminta perguruan tinggi mengembangkan produk herbal. Ia mengatakan ini di Universitas Muhammadiyah Karanganyar, Rabu, (8/5). (Foto: Kemenko PMK)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya tidak ditawari menteri kabinet era Prabowo- Gibran.

Kabarnya, kabinet menteri di era Presiden-Wakil Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai digodok.

Kabinet baru ini dikabarkan tidak hanya akan diisi partai pendukung koalisi, namun dari unsur profesional.

- Advertisement -

“Wong ditawari saja tidak [menteri], kok milih [posisi menteri],” kata Muhadjir di Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka), Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Juga: Diminati Dunia, Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Perguruan Tinggi Kembangkan Obat Herbal

Muhadjir Effendy mengatakan komunikasi dengan Prabowo Subianto dilakukan sebatas selaku Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Mengenai jatah menteri, menurut Muhadjir itu kewenangan penuh di tangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

“Hak prerogratif presiden terpilih itu siapa-siapa yang menjadi menteri. Kita tidak ikut-ikutan,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Baca Juga: Melihat Kembali Aturan soal Usulan Kabinet Prabowo yang Diisi 40 Menteri

Untuk diketahui, beredar susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang viral di media massa dan media sosial.

Terdapat 61 nama menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga nonkementerian yang akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran untuk tahun pemerintahan 2024-2029.

Dalam susunan tersebut, beberapa nama di Kabinet Indonesia Maju Jokowi masih dipertahankan seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, hingga Tito Karnavian. Ketiganyasama-sama akan menempati posisi Menteri Koordinator (Menko).

Leave a comment