Reaksi Warga Atas Gagalnya Pabrik Sepatu Asal Korea Selatan Berdiri di Sragen: Bahagia

By yenny hardiyanti
2 Min Read
Perusahaan manufaktur alas kaki asal Korea Selatan PT. TKG Taekwang gagal berinvestasi di Sragen, Jawa Tengah karena tidak mendapat kesepakatan harga lahan dari warga. (FOTO: Taekwang)

Kegagalan atas rencana pabrik sepatu asal korea Selatan PT. TKG Taekwang untuk berdiri di Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menuai kebahagiaan dari komunitas petani setempat. Alasannya, petani harus fokus memasuk pangan.

“Ini kabar yang membahagiakan. Rencana investasi sewenang-wenang itu akhirnya akan dihentikan. Artinya, perjuangan para petani bersama LBH Muhammadiyah dan semua orang yang terlibat, akhirnya berbuah manis,” ujar Sekretaris Forum Komunikasi Petani Bersatu (FKPB) Thonie Sujarwanto, seperti dilansir inversi.id dari Radar Solo, Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Juga: Warga Tolak Harga Tanah, Pabrik Sepatu Asal Korea Selatan Batal Masuk ke Sragen

- Advertisement -

Menurut Thonie, upaya mereka untuk menjaga ketahanan pangan di Tanon membuahkan hasil.

Dia berharap, para petani pemilik lahan untuk tetap merapatkan barisan. Saling koordinasi dan berjalan pada prinsip.

“Tidak mudah terpengaruh dengan kabar apa pun yang beredar, terkait investasi pabrik sepatu tersebut,” ujarnya.

Kami, kata dia, sudah berjuang mempertahankan hak selama bertahun-tahun. Jika dihitung sejak awal, maka kami sudah berjuang kurang lebih empat tahun.

Baca Juga: Potensi Koalisi di Pilkada Jateng-Solo, Gerindra: Kita Tidak Anti Ini dan Itu

“Petani harus fokus memasuk pangan. Jangan dibebani upaya-upaya (investasi) semacam itu,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, perusahaan manufakturing alas kaki asal Korea Selatan, PT. TKG Taekwang, tidak berhasil membeli lahan di Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Sebab, harga yang ditawarkan oleh perusahaan sepatu asal Korea Selatan itu tidak disepakati warga.

Peristiwa ini memicu kekecewaan dari Pemerintah Kabupaten Sragen. Menurut pemerintah setempat, keberadaan pabrik sepatu asal Korea Selatan itu mampu merekrut sekitar 20.000 karyawan.

Sehingga menurut pemerintah setepat, dapat meningkatkan perekonomian penduduk setempat. Apalagi, perusahaan tersebut mampu memberikan upah di atas UMK yang berlaku.

Leave a comment