Mengenal Tiotropium, Obat Inhalasi yang Bermanfaat Bagi Pasien Asma

By DP
3 Min Read
Tiotropium, dikenal juga dengan nama Spiriva, adalah obat golongan bronkodilator long-acting muscarinic antagonist (LAMA) yang digunakan untuk membantu pernapasan pada pasien asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis). (Foto: Pixabay)

Tiotropium, dikenal juga dengan nama Spiriva, adalah obat golongan bronkodilator long-acting muscarinic antagonist (LAMA) yang digunakan untuk membantu pernapasan pada pasien asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).

Obat ini bekerja dengan melemaskan otot-otot di saluran pernapasan, sehingga memperlancar aliran udara dan meredakan gejala seperti sesak napas, mengi, dan batuk.

Tiotropium bekerja dengan cara menghambat reseptor muskarinik di saluran pernapasan. Hal ini menyebabkan otot-otot di saluran pernapasan menjadi rileks, sehingga saluran udara terbuka lebar dan aliran udara menjadi lebih lancar. Efek bronkodilatasi ini dapat bertahan hingga 24 jam, sehingga pasien dapat merasakan manfaatnya dalam jangka panjang.

- Advertisement -

Baca Juga: Penderita Diabetes Bergantung Insulin Alami Gangguan Makan, Ini Alasannya

Tiotropium tersedia dalam bentuk kapsul inhaler yang digunakan dengan alat bantu inhaler. Pasien biasanya diinstruksikan untuk menghirup obat sekali sehari, pada waktu yang sama setiap hari. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan obat dengan cermat dan berkonsultasi dengan dokter jika memiliki pertanyaan.

Seperti obat lainnya, tiotropium dapat memiliki efek samping. Efek samping yang paling umum adalah mulut kering, sakit kepala, dan pusing. Efek samping yang lebih serius, meskipun jarang terjadi, termasuk glaukoma, peningkatan denyut jantung, dan kesulitan buang air kecil.

Sebelum menggunakan tiotropium, pasien harus memberi tahu dokter tentang riwayat kesehatan mereka, termasuk alergi, penyakit mata, masalah prostat, dan penyakit ginjal. Wanita hamil atau menyusui juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Baca Juga: Perokok Beralih ke Vape, Masih Berisiko Kena Kanker Paru-Paru

Leave a comment