Baru-baru ini, berita tentang bakteri pemakan daging di Jepang yang telah menginfeksi ribuan orang dan menyebabkan puluhan kematian telah membuat gempar. Wajar bila banyak orang yang khawatir dan ingin mengetahui lebih banyak tentang bakteri ini.
Bakteri pemakan daging, yang secara ilmiah dikenal sebagai Vibrio vulnificus, adalah bakteri yang secara alami ditemukan di laut.
Bakteri ini biasanya menginfeksi orang melalui luka terbuka yang terpapar air laut, seperti luka gores, luka bakar, atau luka pasca operasi.
Gejala infeksi bakteri pemakan daging dapat berkembang dengan cepat dan termasuk demam, menggigil, nyeri, kemerahan, dan bengkak pada area yang terinfeksi.
Baca Juga: Mengenal Paru-paru Basah, Penyakit yang Rentan Dialami Pekerja Kantoran
Infeksi yang parah dapat menyebabkan jaringan lunak mati (nekrosis), gagal organ, dan bahkan kematian.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti lansia, orang dengan penyakit kronis, dan orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, berada pada risiko lebih tinggi terkena infeksi parah.
Bakteri pemakan daging memang berbahaya, tetapi risiko infeksinya dapat dikurangi dengan langkah-langkah pencegahan yang sederhana.
Mengenal Bakteri Pemakan Daging
Bakteri pemakan daging, yang secara ilmiah dikenal sebagai Vibrio vulnificus, adalah bakteri gram negatif yang secara alami ditemukan di laut.
Bakteri ini tidak menyerang manusia secara aktif, melainkan menginfeksi melalui luka terbuka yang terpapar air laut, seperti luka gores, luka bakar, atau luka pasca operasi.
Infeksi Vibrio vulnificus dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan nekrosis jaringan lunak, gagal organ, dan bahkan kematian jika tidak diobati dengan segera.
Baca Juga: Mengenal Gejala Flu Burung pada Manusia Lengkap dengan Pengobatan
Oleh karena dampaknya yang destruktif dan mematikan, bakteri ini mendapat julukan “bakteri pemakan daging”.
