Fenomena Aphelion, ketika Bumi berada di titik terjauh dari Matahari, kerap menjadi perbincangan hangat setiap tahun pada bulan Juli.
Namun, apakah fenomena ini benar-benar mempengaruhi suhu di Bumi? Berikut penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN BRIN).
Aphelion adalah peristiwa astronomi yang terjadi ketika Bumi mencapai jarak terjauh dari Matahari, sekitar 152 juta kilometer.
Fenomena ini terjadi sekitar dua minggu setelah titik balik Matahari (solstis bulan Juni), saat belahan Bumi utara mengalami musim panas.
Baca Juga: Inversi.id
Sebaliknya, Perihelion adalah ketika Bumi berada pada titik terdekat dengan Matahari, yang terjadi setiap bulan Januari.
Menurut LAPAN BRIN, Aphelion tidak memiliki dampak signifikan terhadap perubahan suhu di Bumi. Fenomena ini hanya menyebabkan diameter Matahari tampak lebih kecil, sekitar 1,68 persen, atau berkurang sekitar 15,73 menit busur.
BMKG juga menegaskan bahwa Aphelion tidak mempengaruhi suhu panas atau dingin yang diterima Bumi.