Konflik Antara PKB dan PBNU
Konflik antara PKB dan PBNU semakin memanas belakangan ini, dipicu oleh pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 oleh DPR RI. Gus Yahya menuduh langkah tersebut diambil untuk menyerang adik kandungnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
PBNU kemudian membentuk Tim Lima dengan tujuan mengevaluasi dan merebut PKB dari kepemimpinan Muhaimin saat ini. Gus Ipul menyatakan bahwa para kader elite PKB sering memberikan komentar yang menyudutkan PBNU, organisasi yang mendirikan PKB.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU dan Ketua Dewan Syuro PKB, menjelaskan bahwa sebenarnya PBNU dan PKB tidak memiliki hubungan struktural. Namun, kedua organisasi ini terikat secara aspiratif, kultural, dan historis, di mana PKB dibentuk untuk menyalurkan aspirasi warga NU (Nahdliyin) dalam dunia politik.
Baca Juga: Pujian Bamsoet untuk PKB soal Transformasi hingga Diminati Kalangan Milenial
“Jadi sebenarnya hubungan PBNU dengan PKB itu hubungan aspiratif, hubungan kultural, dan hubungan historis. Tidak ada hubungan struktural,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin.
Wapres menegaskan bahwa PBNU dan PKB memiliki tugas yang berbeda. Menurutnya, PBNU berfokus pada pembangunan umat, sedangkan PKB berkonsentrasi pada bidang politik. Ia meminta kedua organisasi tersebut fokus pada tujuan masing-masing.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang