INVERSI.ID – Aktris Tika Bravani mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi korban bullying saat masih duduk di bangku SMA. Ia bersekolah di salah satu SMA Negeri ternama di Jakarta Selatan dan mengalami berbagai bentuk perundungan, baik secara verbal maupun fisik, yang dilakukan oleh kakak kelasnya.
Mirisnya, pihak sekolah seakan mengabaikan kejadian tersebut dan tidak memberikan perlindungan bagi korban.
“Baik secara verbal maupun fisik, dulu di sekolah saya, interaksi antara kakak kelas dan adik kelas sering kali dinormalisasi,” ungkap Tika saat menghadiri acara di XXI Epicentrum pada Senin (10/3).
Tika sempat melaporkan kejadian perundungan yang dialaminya kepada seorang guru. Namun, respons yang diterimanya justru mengecewakan. Sang guru menganggap perundungan tersebut sebagai sesuatu yang lumrah dan bagian dari tradisi di sekolah.
“Ada yang menganggap hal itu sebagai tradisi. Waktu saya mengadu ke guru, responsnya hanya, ‘Ya memang seperti itu’,” tutur bintang film Soekarno itu.
Akibat dari bullying yang dialaminya, Tika merasa harga dirinya terabaikan hingga kehilangan semangat untuk pergi ke sekolah.
“Saat mengalami bullying, rasanya seperti tidak berharga. Setiap hari ke sekolah pun jadi malas,” tambahnya.
Selain berdampak pada mentalnya, Tika juga merasakan pengaruh negatif pada aspek fisik dan ekonominya. Namun, ia mengaku enggan terus mengingat pengalaman pahit tersebut.
“Dampaknya besar, bukan hanya secara mental, tapi juga fisik dan ekonomi. Jujur, ini hal yang cukup memalukan untuk dibahas, tapi ya…,” ujarnya.
Meski begitu, Tika akhirnya berusaha berdamai dengan kejadian tersebut. Seiring bertambahnya usia, ia mencoba memahami bahwa perundungan yang dialaminya dahulu merupakan bagian dari budaya sekolah yang telah berlangsung lama.
“Pada akhirnya, saya berusaha berdamai dengan keadaan, menormalisasi bahwa mungkin ini memang tradisi di sekolah tersebut. Syukurlah, seiring waktu saya bisa melewatinya,” tutupnya.***
