Bulan Juli 2024 menghadirkan berbagai pertunjukan menarik di langit malam. Dari titik terjauh Bumi-Matahari (aphelion) hingga puncak hujan meteor.
Pada bulan Juli 2024, beberapa planet akan terlihat di langit malam. Planet Merkurius dan Venus akan terlihat di langit barat setelah matahari terbenam. Planet Mars akan terlihat di langit timur sebelum fajar. Planet Jupiter dan Saturnus akan terlihat di langit selatan sepanjang malam.
Fenomena langit adalah peristiwa alam yang terjadi di luar angkasa dan dapat diamati dari Bumi. Fenomena ini bisa berupa benda langit, seperti planet, bintang, asteroid, komet, dan meteor, atau peristiwa kosmik, seperti gerhana matahari, gerhana bulan, hujan meteor, dan aurora.
Fenomena langit terjadi karena berbagai proses alami di alam semesta, seperti pergerakan benda langit, tabrakan antar benda langit, dan aktivitas magnetik Matahari. Fenomena ini bisa menjadi objek yang menarik untuk diamati dan dipelajari, dan juga bisa memberikan informasi penting tentang alam semesta.
Baca Juga: 6 Fenomena Astronomi Juni 2024, Ada Bulan Baru
Fenomena Langit Juli 2024
Berikut beberapa fenomena yang tidak boleh dilewatkan:
- Aphelion Bumi (4 Juli)
Pada tanggal 4 Juli, Bumi mencapai titik terjauh dari Matahari dalam orbitnya, yang dikenal sebagai aphelion. Pada saat ini, Bumi berjarak sekitar 152 juta kilometer dari Matahari. Meskipun jaraknya jauh, efek aphelion terhadap iklim Bumi tidak terlalu signifikan. Kita hanya merasakan sedikit penurunan intensitas sinar Matahari.
- Bulan Baru (9 Juli)
Bulan baru terjadi pada tanggal 9 Juli, menandakan awal siklus fase bulan. Pada fase ini, Bulan tidak terlihat di langit malam karena sisi yang menghadap Bumi tidak terkena sinar Matahari. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengamati objek langit lain yang lebih redup, seperti galaksi dan nebula.
Baca Juga: Mengenal Aurora Borealis, Fenomena Alam yang Terlihat di Inggris dan Belanda
- Puncak Hujan Meteor Piscis Austrinid (28 Juli)
Hujan meteor Piscis Austrinid mencapai puncaknya pada tanggal 28 Juli. Hujan meteor ini menghasilkan sekitar 60 meteor per jam pada kondisi ideal. Meteor-meteor ini berasal dari komet 2004/P1 Leonard.
- Buck Moon (31 Juli)
Bulan purnama pada tanggal 31 Juli dikenal sebagai “Buck Moon” atau “Bulan Rusa”. Nama ini berasal dari tradisi suku asli Amerika yang mengaitkan bulan purnama ini dengan musim kawin rusa jantan. Bulan purnama ini juga merupakan Supermoon, yang berarti Bulan akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Selain fenomena langit yang disebutkan di atas, mungkin masih ada peristiwa lain yang terjadi di bulan Juli 2024.