inversi.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru diluncurkan menghadirkan tantangan baru bagi para pedagang kantin sekolah. Mari kita telaah lebih dalam situasi ini dan solusi potensialnya.
Dampak yang Dirasakan Pedagang
Kekhawatiran Utama
- Penurunan pendapatan signifikan
- Waktu pembagian MBG berbenturan dengan jam jajan
- Biaya sewa kantin tetap harus dibayar
- Berkurangnya pembeli di jam istirahat pertama
Suara dari Lapangan
“Kami berharap ada penyesuaian waktu pembagian makanan agar tidak berbenturan dengan jam operasional kantin,” ungkap Yuni (59), salah satu pedagang kantin yang telah lama berjualan.
Solusi yang Ditawarkan
1. Penyesuaian Waktu
- Pembagian MBG di istirahat kedua
- Memberikan jeda waktu antara program MBG dan jam jajan
- Pengaturan jadwal yang lebih fleksibel
2. Kolaborasi Produktif
- Melibatkan pedagang kantin dalam program MBG
- Membuka peluang kemitraan dengan penyedia makanan
- Sistem rotasi menu antara MBG dan kantin
3. Inovasi Layanan
- Pengembangan menu pelengkap yang tidak tumpang tindih
- Fokus pada jajanan sehat sebagai tambahan
- Diversifikasi produk jualan
Langkah Konkret Sekolah
- Mengadakan dialog rutin dengan pedagang
- Membentuk tim koordinasi khusus
- Evaluasi berkala implementasi program
- Penyesuaian sistem berdasarkan masukan
Tips bagi Pedagang Kantin
- Adaptasi menu sesuai kebutuhan
- Fokus pada produk yang tidak tersedia di program MBG
- Tingkatkan kualitas dan variasi makanan
- Manfaatkan peluang di jam-jam strategis
Harapannya Program MBG dan keberadaan pedagang kantin bisa berjalan seiring sejalan, menciptakan ekosistem yang saling mendukung demi kesejahteraan bersama.