Kekerasan dan Menyandera
Namun, preman yang tidak terima ulahnya digagalkan, segera memanggil dua rekannya dan mendatangi PM. Mereka kemudian melakukan kekerasan dan menyandera PM di sudut terminal.
“Di situ PM dicekik, ditahan, enggak boleh ke mana-mana. Seperti disandera. Pas kejadian PM enggak pakai pakaian dinas. Untungnya PM bisa menghubungi saya, minta tolong,” ujar YP.
Dengan jumlah yang kalah dan khawatir pelaku membawa senjata tajam, PM dan YP tidak dapat melawan saat disandera.
Beruntung, pada saat yang sama, kelompok pelaku terlibat perkelahian dengan sejumlah pengendara motor di depan pintu masuk terminal.
“Tiba-tiba mereka berkelahi sama pengendara motor yang mabuk. Pas perhatian mereka teralihkan karena berantem akhirnya saya sama PM langsung kabur,” tutur YP.
PM mengalami luka di leher dan mulut akibat penganiayaan tersebut. Dalam waktu dekat, PM berencana melaporkan insiden ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur agar kasus ini bisa diproses hukum.
Insiden ini menyoroti pentingnya keamanan dan perlindungan bagi petugas yang menjalankan tugas di lapangan. Harapannya, pihak berwenang dapat segera menangani kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.