Pongki Barata Rilis Love Songs, 10 Tembang Bernuansa Romantis

By fernandomuel
5 Min Read

Lagu-lagu ini sebelumnya telah dipopulerkan oleh berbagai artis ternama, namun untuk pertama kalinya, pendengar dapat menikmati versi asli dengan suara khas Pongki sendiri. Hal ini menjadikan album ini sebagai karya yang sangat personal dan berarti bagi Pongki serta para penggemarnya.

Tak hanya Pongki yang menyumbangkan suara dalam album ini, tiga lagu lainnya dibawakan oleh artis tamu yang tak kalah populer. Seribu Tahun Lamanya dibawakan oleh Rio Febrian, Tak Ada yang Abadi dinyanyikan oleh Ka;Kei, dan Maaf dipersembahkan oleh Jemari Band. Kombinasi ini menciptakan dinamika yang kaya dalam album, memberikan variasi yang menyenangkan bagi pendengar.

Salah satu lagu andalan dalam album ini, Saat Kau Tak di Sini, sebelumnya dikenal sebagai salah satu hits besar dari band Jikustik ketika Icha, sang bassis, masih menjadi vokalis. Lagu ini sempat dinyanyikan ulang oleh Ajeng pada tahun 2009 dan dirilis kembali oleh Pongki Barata and The Dangerous Band pada tahun 2023 dengan vokal dari Kiki Dhani. Namun, kali ini, lagu tersebut hadir dalam versi yang lebih personal dengan suara asli Pongki yang mampu membawa nostalgia sekaligus nuansa baru yang menyegarkan.

- Advertisement -

Pongki Barata menyatakan bahwa seluruh lagu di album ini diaransemen ulang dengan sentuhan synthpop, yang memadukan synthesizer dan pengaruh digital dengan nuansa analog gitar. “Saya ingin memberikan napas baru pada lagu-lagu ini. Dengan pendekatan ini, saya berharap pendengar bisa menemukan kembali keindahan lagu-lagu ini dalam kemasan yang lebih modern,” ungkap Pongki Barata saat ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.

Proses produksi album “Love Songs” dilakukan dengan sangat cermat dan melibatkan beberapa nama besar dalam industri musik Indonesia. Pongki menggandeng sahabat lamanya, Tommy Widodo, sebagai co-produser, serta gitaris Aldy Kanda dari Kanda Brothers untuk memberikan sentuhan spesial pada aransemen musik. Produksi album ini berlangsung di empat kota: rekaman dasar dan vokal dilakukan di Bali, penyempurnaan aransemen musik di Solo, editing data musik serta pengisian gitar di Jakarta, dan akhirnya mixing serta mastering di Yogyakarta, tepatnya di studio milik Ferry Efka.

Kolaborasi yang melibatkan banyak pihak ini menghasilkan album yang tidak hanya menawarkan nostalgia, tetapi juga pengalaman mendengarkan yang baru dan menarik bagi generasi pendengar saat ini. Dengan format KFC CDigital, album ini diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas, mengingat kemudahan akses serta kualitas audio yang tetap terjaga.

Album “Love Songs” ini menjadi bukti bahwa Pongki Barata tetap relevan di industri musik Indonesia, dengan karya-karya yang selalu dinantikan oleh para penggemarnya. Dalam dunia musik yang terus berkembang, Pongki berhasil memadukan elemen-elemen klasik dengan inovasi modern, menciptakan karya yang mampu menembus batas waktu dan generasi.

Bagi para pecinta musik Indonesia, album ini adalah sebuah keharusan untuk dimiliki dan didengarkan. Sebuah karya yang tidak hanya memanjakan telinga, tetapi juga menyentuh hati, membawa kembali kenangan lama dengan balutan yang lebih segar dan modern. Album “Love Songs” oleh Pongki Barata adalah salah satu persembahan terbaik di tahun ini yang tak boleh dilewatkan.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment