INVERSI.ID – Grup musik RAN secara resmi merilis album keenam mereka pada 23 Oktober 2024 ini. Album yang diberi judul Teater Nestapa itu sekaligus menjadi akhir 8 tahun penantian RAN berjalan tanpa album baru. Sebelum ini, RAN merilis album bertajuk Self Titled pada tahun 2016 lalu.
Berangkat dari kegelisahan Nino Kayam yang merasa RAN sudah cukup lama tak merilis album baru, ia bersama Asta Andoko dan Rayi Putra kemudian mengalokasikan waktu khusus untuk menulis materi. Hasilnya, 11 lagu baru yang dirangkum dalam album Teater Nestapa ini.
Tak sekedar karya baru, album Teater Nestapa juga digarap dengan pendekatan yang berbeda dari citra RAN yang selama ini dikenal publik. RAN yang selama ini dikenal dengan lagu bernuansa cinta yang berbunga-bunga, berubah arah di album Teater Nestapa ini dengan membawa sisi lain dari cinta, yaitu Nestapa.
“Kami yakin banyak orang juga yang menyadari bahwa nestapa adalah bagian hidup yang pasti hadir dalam kehidupan mereka. Dan semangat kami sih agar semua orang dapat menerima kenyataan tersebut. Nestapa itu hadir agar manusia dapat lebih menghargai kebahagiaan,” terang Asta, gitaris RAN dalam keterangan tertulisnya.
Ketika didengarkan sebagai sebuah kesatuan, Teater Nestapa akan memberi paket lengkap akan sisi hidup yang penuh dengan pertanyaan dan struggle harian yang dihadapi manusia ketika berurusan dengan hati. “Yang ingin kita angkat adalah sisi humanisnya. Jadi cinta bukan sekedar 1+1 = 2,” sambung
Nino Kayam.
“Nestapa ada buat mengajarkan manusia untuk belajar merasakan bahagia itu seperti apa. Di sini mungkin lebih kayak apa yang harus kita lakukan, putuskan atau perbuat setelah nestapa itu datang. Tapi, apa reaksi kita?,” sambungnya kemudian.
Baca juga: Raisa Rilis Lagu Si Paling Mahir untuk Mereka yang Selalu Diandalkan
Dari segi kreatif, ada pendekatan baru yang dilakukan oleh RAN. Jika biasanya
mereka menggarap sendiri proses di belakang layar, maka di sini mereka
mengajak sejumlah orang untuk ikut berproses sebagai produser. Itu dilakukan dalam rangka menghadirkan sisi berbeda dari musik-musik RAN yang sudah ada sebelumnya.
“Idenya, album ini ingin menghadirkan sisi berbeda dari sisi aransemen dan juga eksplorasi sound. Memilih beberapa produser adalah keputusan yang diambil untuk menghadirkan beragam tipe eksplorasinya. Walau di beberapa lagu, kami tetap juga menjadi produser musik,” jelas Asta.
“Ada beberapa lagu yang menurut kita kalau dikerjakan sendiri, kurang maksimal. Ujungnya bakal jadi kayak RAN yang dulu. Jadi, kami merasa perlu dibantu co-producing untuk bisa terdengar lebih fresh dan relevan,” timpal Rayi.
Selain produser, di album Teater Nestapa, RAN juga melibatkan musisi lain untuk terlibat dalam penulisan lagunya. Salah satu yang ikut ambil bagian ialah Salma Salsabil yang berkontribusi di lagu Hey! Tunggu Dulu.
“Suara dia bikin lagunya jadi komplit dan lebih berwarna. Bisa aja dibawain bertiga, tapi dia missing puzzle yang bikin lagu ini jadi ok,” jelas Rayi.
Akhirnya, perilisan Teater Nestapa bukannya menyudahi penantian lama RAN merilis album baru. Dengan album tersebut, RAN juga punya rencana besar yang menyertainya. “Kita ingin bikin showcase untuk album ini,” kata Rayi. “Mungkin juga tur, film dan beberapa ide lain,” timpal Nino.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.