Proyek 4.988 BTS 4G
Proyek 4.988 BTS 4G ini dilaksanakan oleh Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) dalam dua tahap.
Pada tahun 2021, tahap pertama pembangunan BTS 4G dilakukan di 4.112 lokasi, sedangkan tahap kedua pada tahun 2022 dilakukan di 1.506 lokasi, dengan total 5.618 lokasi yang menjadi target pembangunan.
Hingga 26 Desember 2023, sebanyak 1.682 lokasi BTS 4G tahap pertama telah beroperasi, sementara untuk tahap kedua, 4.990 lokasi sudah beroperasi dari total target yang ditentukan.
Budi menyatakan bahwa masih ada 628 lokasi yang belum beroperasi, sebagian besar diakibatkan oleh situasi keamanan di Papua dan kesulitan dalam mobilisasi material ke lokasi proyek.
Baca Juga: Begini Etika Penggunaan AI yang Baru Diresmikan oleh Menkominfo, Harus Jaga Privasi
Untuk mempercepat penyelesaian masalah, Kementerian Kominfo berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah setempat guna mencari solusi.
Pendanaan pembangunan BTS 4G berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola oleh BAKTI Kementerian Kominfo.
Demi mempercepat penyebaran infrastruktur digital, BAKTI telah memperpanjang kontrak kerja dengan mitra sebelumnya untuk mengoperasikan BTS 4G di daerah-daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
BAKTI Kementerian Kominfo juga berhasil membangun 11 stasiun bumi di berbagai lokasi seperti Manado, Manokwari, Timika, Jayapura, Pontianak, Kupang, Ambon, Banjarmasin, Tarakan, Cikarang, dan Batam. Stasiun bumi ini akan mendukung operasional satelit secara terintegrasi.
Sekedar informasi, Satelit Satria-1 diluncurkan pada tanggal 19 Juni 2023 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Satelit Satria-1 ini memiliki kapasitas 150 Gbps, menjadikannya satelit terbesar di Asia dan peringkat kelima di dunia.
Saat ini, satelit tersebut telah berada di orbit 146 derajat Bujur Timur, tepat di atas Pulau Papua.