Sebanyak 27 korban yang terkena dampak banjir dan longsor di daerah terisolasi telah berhasil dievakuasi menggunakan helikopter menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Guru di Belopa, Luwu, Sulawesi Selatan, pada Rabu, 8 Mei 2024.
Fajar Setyawan, Deputi Bidang Penanganan Darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyatakan dalam sebuah laporan bahwa korban tersebut berasal dari Desa Tibussan, Ulusalu, Buntu Sarek, Buntu Karua, dan Pangi, Kecamatan Latimojong, yang sulit dijangkau atau terisolasi.
Dilansir dari Antara, korban yang sakit harus diangkut menggunakan helikopter Bell BNPB dan AW Polri untuk mendapatkan perawatan di Belopa.
Baca Juga: Objek Wisata Pemandian Air Panas Pariban di Karo Diterjang Banjir
“Helikopter sejak siang tadi masih terbang pulang-pergi dari Kecamatan Latimojong ke Belopa untuk membawa warga yang sakit dan membutuhkan perawatan intensif,” ujar Setyawan.
Fajar Qadri, Pengelola Program Krisis Kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan bahwa para korban telah diidentifikasi melalui proses triase untuk menentukan jenis perawatan yang diperlukan.
Korban yang membutuhkan perawatan lebih lanjut akan dirujuk ke RSUD Batara Guru, Belopa, sementara korban yang kondisinya stabil akan diarahkan ke Posko Pengungsian di Alun-Alun Bappeda Luwu atau dapat dijemput oleh keluarga.
Qadri menambahkan bahwa posko kesehatan di Pos Komando Utama Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Luwu telah dibangun dengan fasilitas sesuai standar untuk memberikan layanan kesehatan kepada para korban. Tenaga kesehatan yang terlibat termasuk dokter, perawat, dan relawan lokal.
Baca Juga: Jokowi: Bendungan Tiu Suntuk Siap Bermanfaat Bagi Lahan Pertanian hingga Mereduksi Banjir
Untuk memastikan kebutuhan layanan kesehatan di lokasi terdampak terpenuhi, Qadri mengatakan bahwa empat tenaga kesehatan telah dikerahkan ke Latimojong menggunakan helikopter Bell BNPB dan AW Polri.