Dokter Gadungan PSS Sleman Elwizan Aminuddin masih jadi perbincangan hangat setelah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian di rumahnya Cibodas pada Rabu, 24 Januari 2024.
Elwizan Aminuddin yang dilaporkan kasus pemalsuan ijazah ke Polresta Sleman pada 3 Desember 2021 masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena tidak pernah memenuhi panggilan polisi.
Pria 42 tahun ini mengundurkan diri secara lisan pada 1 Desember 2021 kepada Direktur Utama PS Sleman, Andy Wardhana dengan alasan orang tua sakit di Palembang. Namun setelah itu, ia tidak pernah kembali ke Sleman.
Alhasil, setelah dua tahun jadi buronan pihak kepolisian. Elwizan Aminuddin pun berhasil ditangkap di rumahnya.
Lalu bagaimana fakta-fakta Elwizan Aminuddin? Dokter gadungan PSS Sleman yang ternyata hanya kondektur bus? Berikut penjelasannya.
Elwizan Aminuddin Kondektur Bus
Elwizan sebelum menjadi dokter gadungan di sejumlah klub sepak bola, ia adalah seroang kondektur bus di daerah Tangerang. Selain itu, ia juga memiliki usaha warung kelontong.
Infomasi itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polrestas Sleman AKP Riski Adrian saat jumpa pers di Mapolresta Sleman pada Selasa, 30 Januari 2024.
Kasus ini bermula saat pria yang akrab dipanggil dokter Amin itu saat PSS Sleman membutuhkan dokter untuk tim. Tersangka pun memasukkan lamaran dan diterima, namun akhirnya terungkao ijazah yang digunakan adalah palsu.
Elwizan pun mengunduh ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh dan mengeditnya. Ia mengubah nama dan memasukkan fotonya di ijazah tersebut.
“Dia download, dia edit. Dimasukkan diubah nama dan dimasukkan fotonya,” kata AKP Riski.