Sejarah JCC Senayan
Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, mulai dibangun pada 8 Februari 1960, dan bernama Balai Sidang Jakarta.
Saat itu, Balai Sidang Jakarta yang kini bernama JCC Senayan, menghabiskan biaya sebesar USD12,5 juta atau sekitar Rp187,5 miliar.
Mulanya menjadi salah satu rencana besar Presiden Soekarno untuk memamerkan kekuatan Indonesia dan kemegahan Jakarta saat dicetuskannya Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang (Ganefo) sebagai alternatif perhelatan multicabang melebihi Olimpiade pada 10-22 November 1963.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Bangunan itu akhirnya rampung pada 1974 dan memiliki Plenary Hall, sebuah auditorium besar berkapasitas 5.000 orang yang dinaungi oleh atap kubah (dome) raksasa dan langsung dipakai untuk konferensi tahunan Asosiasi Biro Perjalanan Asia Pasifik (PATA) ke-23, April 1974.
Perhelatan PATA ke-23 ini menjadi awal mula perjalanan Balai Sidang Jakarta dikenal sebagai pusat konvensi terbesar di tanah air pada masanya.
Hingga hari ini, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan tercatat sudah lebih dari 30 ribu perhelatan diadakan, mulai dari acara wisuda, pertemuan tingkat nasional dan internasional, pameran produk kerajinan dan otomotif.
Begitu juga dengan konser musik artis ternama Indonesia dan dunia ditambah festival musik jazz kelas dunia.
JCC Senayan, saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, menjadi venue sejumlah pertandingan bela diri.