Minta Imbalan Rp 200 Juta
Pada saat yang sama, Serda AAM berkomunikasi dengan keluarga Iwan dan mengklaim dapat membantu Iwan lolos seleksi tanpa harus mengikuti tes, dengan imbalan uang sebesar Rp200 juta yang diberikan tunai maupun transfer secara bertahap.
Serda AAM juga bertemu langsung dengan orang tua korban di Pasar Yaahowu pada 19 Juli 2022, di mana ia meminta biaya bimbingan belajar sebesar Rp2 juta kepada orang tua korban.
Pada 27 Juli 2022, Iwan kembali mendaftar sebagai calon siswa Bintara TNI AL atas bujukan Serda AAM.
Baca Juga: Fakta-fakta Pembunuhan 1 Keluarga di PPU, Pakai Parang hingga Setubuhi Korban Meninggal
Namun, Iwan tidak berhasil lolos dalam seleksi tersebut. Pada 16 Desember 2022, Serda AAM mendatangi rumah Iwan dan menyarankan agar Iwan dibawa ke Padang untuk mengikuti seleksi lagi, dengan alasan memiliki paman yang bisa membantu di sana.
Keluarga Iwan menyetujui dan menanggung seluruh biaya perjalanan ke Padang melalui Pelabuhan Gunungsitoli.
Pada 22 Desember 2022, Serda AAM mengirimkan foto Iwan kepada keluarga dengan pakaian dinas lengkap dan kepala sudah digundul, mengabarkan bahwa Iwan telah lulus dan akan mengikuti pendidikan di Tanjung Uban, serta meminta keluarga untuk mentransfer sejumlah uang.
Pada pertengahan April 2023, Serda AAM meminta keluarga Iwan untuk menyiapkan dua ekor burung Murai Batu bagi pamannya yang berdinas di Padang. Keluarga Iwan membeli burung tersebut dengan harga Rp14 juta, dan Serda AAM datang untuk mengambil burung tersebut sebelum kembali ke Padang.
Pada 3 September 2023, Serda AAM meminta uang sebesar Rp3.700.000 kepada keluarga Iwan untuk biaya menghadiri pelantikan Iwan di Tanjung Uban pada awal Oktober 2023.