Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow
Berdasarkan rekaman yang diverifikasi menunjukkan orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di Balai Kota Crocus dekat Moskow.
Dalam video itu juga menunjukkan orang-orang bergegas menuju pintu keluar ketika bunyi tembakan berulang kali terdengar.
Orang-orang melarikan diri dengan panik dan para penyerang melarikan diri dengan kendaraan Renault yang terlihat oleh polisi di wilayah Bryansk, sekitar 340 km (210 mil) barat daya Moskow.
Kejar-kejaran mobil terjadi setelah mereka tidak mematuhi perintah untuk berhenti.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Pistol, magasin senapan serbu, dan paspor dari Tajikistan ditemukan di dalam mobil. Sekedar informasi, Tajikistan adalah negara Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim dan dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet.
Salah satu penyerang tewas di gedung konser, dan satu lagi di dalam mobil di Bryansk. BBC mengatakan pihaknya memiliki salinan paspor orang yang meninggal tersebut, yang katanya adalah warga negara Tajikistan berusia 30 tahun.
Dilansir dari Antara, Amerika Serikat tetap meyakini bahwa ISIS, kelompok teroris yang dilarang di Rusia, bertanggung jawab atas penembakan massal di Wilayah Moskow.
Mereka juga menyatakan bahwa Ukraina tidak terlibat dalam serangan tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih kepada Sputnik.
Penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, pada Sabtu, 23 Maret 2024, menegaskan bahwa negaranya tidak memiliki keterlibatan apa pun dalam serangan teroris di ibu kota Rusia, Moskow.
Podolyak menyatakan bahwa Ukraina akan menyelesaikan masalah agresi Rusia di medan perang. Dia menambahkan bahwa klaim yang disampaikan oleh badan khusus Rusia tentang Ukraina tidak dapat dibenarkan dan tidak masuk akal.