Peluru Menembus Kepala
Tak menunggu lama, setelah kejadian pun sang adik langsung dilarikan ke rumah sakit Prima Husada Cipta Medan (PAC) dan ditujukan ke Rumah Sakit Pirngadi Medan. Saat itu, kondisi korban di ruang ICU dalam kondisi kritis akibat peluru menembus kepala korban.
“Peluru nya nembus ke kening. Sekarang kondisinya kritis nggak sadarkan diri. Kepalanya bolong, dibagian belakang kecil dibagian depan besar. Pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa itu bekas peluru,” ungkap kakak korban.
Dihadang Polisi
Adela Mandasari itu pun mengaku sempat dihadang oleh polisi saat hendak membawa jenazah sang adik RF keluar dari RS Bhayangkara Medan.
Bahkan keluarga dan pihak kepolisian juga sempat terlibat cekcok karena sang ibu korban meminta jenazah RF segera dibawa ke rumah. Namu pihak kepolisian terkesan menahan jenazah RF karena ingin diautopsi. Sedangkan pihak keluarga tidak ingin jenazah RF diautopsi.
Baca Juga: Fakta-fakta Mayat Pria Ditemukan di Kontrakan, Terbungkus Sarung dan Terikat Lakban
Sehingga Adela dan sang ibu pun nekat masuk ke ruang jenazah dan membawa jenazah RF menggunakan tangan, dan keluarga lainnta menggunakan mobil tiba di lokasi hendak membawa jenazah RF.