Fakta-fakta Ponpes Al Hanifiyah Kediri
Soal fakta-fakta Ponpes Al Hanifiyah Kediri, rupanya tak memiliki izin sebagai sebuah lembaga pendidikan.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Mohammad As’adul Anam, Ponpes yang terletak di Dusun Kemayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur dan berdiri sejak 2014 tersebut tak memiliki izin dari Kementerian Agama (Kemenag).
Dalam hal ini, Ponpes Al Hanifiyah Kediri tak mengantongi Nomor Statistik Pesantren (NSP) yang biasa dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag).
Baca Juga: Fakta-fakta Santri Tewas Diduga Dianiaya di Kediri, Pihak Ponpes Malah Bilang Begini
Fakta tersebut, didapatkan usai pihak terkait melakukan penyelidikan pada Ponpes Al Hanifiyah Kediri yang memiliki total santri sebanyak 93 orang. Rinciannya 74 putri dan 19 putra.
Sebelumnya, seorang santri tewas diduga dianiaya di Kediri, pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Pusat Pendidikan Tahfiz Al-Qur’an (PPTQ) Al-Hanifiyah malah bilang santri yang berinisial BBM (14) asal Banyuwangi itu meninggal usai terpeleset di kamar mandi.
Ungkapan itu dikatakan oleh Pengasuh Ponpes PPTQ Al-Hanifiyah Fatihunnada yang mengetahui hal tersebut langsung dari sang kakak korban bernama Mia Nur Khasanah (22).
Tanpa mencari tahu lebih dalam soal kasus santri tewas diduga dianiaya di Kediri, Fatihunnada malah langsung mempercayai hal tersebut.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Bahkan, dirinya tidak mengetahui atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan santri yang berinisial BBM (14) asal Banyuwangi itu meninggal dunia.
Namun, Fatihunnada mengaku melihat sejumlah bagian tubuh yang bengkak dan memar pada tubuh santri tersebut setelah memulangkan jenazahnya. Begitu juga dengan sejumlah luka pada tubuh korban.