Seorang santri berinisial AH (13) meninggal dunia dengan tidak wajar di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. AH diduga meninggal dunia karena dianiaya pada Selasa, 14 November 2023 lalu.
Sebelum kejadian itu, Orde Prianata selaku Pengacara Korban dari Tim 911 Hotman Paris menceritakan bahwa korban sempat menelpon orang tuanya di sore hari.
Saat menerima telepon dari sang anak, orang tuanya tidak merasa curiga. Terlebih sang anak tidak ada menceritakan bahwa ada masalah di ponpes.
Lalu bagaimana fakta-fakta santri 13 tahun di Tebo meninggal dunia secara tidak wajar dengan gigi retak hingga kaki melepuh? Berikut penjelasannya.
Janji Beri Kejutan ke Orang Tua
Bahkan saat menelpon orang tuanya, korban menyebut akan memberi kejutan kepada orang tuanya. Kejutan itu pun rencananya akan diberikan saat pertemuan mingguan pesantren itu.
Baca Juga: 4 Daftar Tersangka Kasus Penganiayaan Santri di Kediri
“Saya ada kejutan kata anaknya. Kejutan apa? Mungkin Bapaknya merasa kejutan dia dapat nilai (bagus) atau apa. Jadi nggak dihiraukan sama Bapaknya,” sebut Orde menceritakan kronologi dari keluarga korban.