Sebuah foto santriwati bawa senjata api di Magetan viral di media sosial. Santriwati tersebut membawa senjata api pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Lebih lanjut, Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan mengatakan pihaknya sudah melakukan klarifikasi foto yang viral di media sosial. Berikut fakta faktanya.
Kemudian, masih soal foto tersebut, Kapolres Magetan katakan, merupakan santriwati Ponpes Baitul Quran Magetan.
Penasaran dengan fakta fakta santri di Magetan bawa senjata api di MPLS? Berikut ulasannya.
Kegiatan MPLS
Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan ungkapkan, santri di Magetan bawa senjata api itu merupakan bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Ponpes Baitul Quran Magetan. Fakta tersebut didapatkan usai Ponpes Baitul Quran Magetan melakukan sebuah klarifikasi.
“Kita sudah klarifikasi itu merupakan kegiatan MPLS siswi baru di sekolah Ponpes Baitul Qur’an Magetan,” kata Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan dalam sebuah keterangan pada Sabtu, 29 juli 2023.
Kegiatan MPLS di Ponpes Baitul Quran Magetan, berlangsung tanggal 10 hingga 15 Juli 2023 dan melibatkan salah satu event organizer.
“Kegiatan MPLS siswi baru itu tanggal 10 hingga 15 Juli 2023 yang lalu bagi siswi baru,” jelas Ridwan.
Foto foto santri di Magetan bawa senjata api di MPLS juga mendapat tanggapan dari Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), yang mengatakan sebuah pendidikan bagi generasi muda sebaiknya tidak seperti itu.
“Pendidikan seperti ini bagi generasi muda hanya akan menanamkan glorifikasi perang. Alih-alih memiliki keinginan untuk memajukan agamanya melalui ilmu pengetahuan, bisa jadi generasi muda kita hanya akan berfikir tentang perang di masa depan mereka,” kata Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), dalam akun Instagram, @islah_bahrawi.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, sebuah foto sejumlah santri di Magetan bawa senjata api viral di media sosial. Dalam foto itu, tampak 6 santri mengenakan seragam atasan merah, bawahan rok panjang, dan kerudung warna biru.
Selain memegang senjata api, keenam santri juga mengenakan rompi mirip antipeluru. Sedangkan latar belakang foto tampak area persawahan dan sedikit tampak bangunan masjid.
Lalu, dalam sebuah keterangan, Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan membenarkan foto yang beredar tersebut berlokasi di Magetan.
“Betul itu santriwati salah satu Ponpes di Magetan, kelas 7 dan 10,” kata Ridwan.
Respon Ponpes Baitul Quran Magetan
Menanggapi hal itu, Ketua Harian Ponpes Tahfidz Baitul Quran Al-Jahra, Isgianto membenarkan foto santri yang bawa senjata api lengkap dengan rompi anti peluru tersebut adalah santri baru Ponpes Baitul Quran Magetan yang tengah eksebisi atau peragaan bermain airshoft gun dalam rangka mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pertengahan bulan Juli 2023 lalu.
“Memang benar foto itu adalah siswi kami, dan perlu kami klarifikasi bahwasanya foto itu adalah eksebisi ya dalam menyambut tahun ajaran baru 2023-2024, intinya pengen ada yang baru lah di MA Al-Jahra ini salah satunya itu pengenalan airsoft gun,” kata Isgianto di MA Baitul Qur’an Magetan. Sabtu, 29 Juli 2023.
Menurut Isgianto, Airshot gun ini adalah hal baru bagi santri Ponpes Baitul Quran Magetan yang rencananya akan dijadikan ekskul baru di sekolah. Namun demikian terkait legal formal dan praktiknya masih perlu dikaji ulang oleh pihak sekolah dan juga wali santri.
“Terkait praktiknya dengan dinamika yang berkembang di masyarakat ini masih akan kita kaji ulang dimana pelaksanaannya nanti bisa lanjut atau tidak. Kebetulan saja gaya siswa dan siswi baru tersebut saat di foto seperti foto-foto tentara yang akan berperang. Kemudian diviralkan di media sosial dengan narasi pendidikan militer atau terorisme sejak dini”, terangnya.
Sekedar informasi, Ponpes Baitul Quran Magetan memiliki jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan juga Madrasah Aliyah (MA) dimana semua kegiatannya mengacu pada undang-undang yang berlaku dan juga mengacu pada segala peraturan dari pemerintah dalam rangka menyukseskan pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa.