Publik dihebohkan oleh seorang dokter gadungan bernama Susanto yang didakwa akibat aksi penipuan karena berpura-pura menjadi dokter dan bekerja di PT Pelindo Husada Citra atau RS PHC Surabaya selama 2 tahun lebih.
Untuk menjalankan aksinya sebagai dokter gadungan, Susanto mencuri identitas, data dan dokumen milik dokter asli yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Lantas bagaimana fakta-fakta lainnya Susanto dokter gadungan di Surabaya? Berikut rangkumannya.
Awal Mula Terbongkar
Awal mula terbongkarnya aksi penipuan yang dilakukan oleh Susanto adalah pada 12 Juni 2023. Saat itu, pihak RS PHC meminta Susanto untuk kembali mengirimkan dokumen lamaran pekeraan untuk perpanjangan kontrak.
Namun pihak manajemen pun menemukan kejanggalan di berkas tersebut. Berkat yang ditemukan janggal adalah salinan Daftar Riwayat Hidup (CV), Ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), KTP, Sertifikat Pelatihan, sertifikat Hiperkes, sertifikat Advanced Trauma Life Support (ATLS), hingga Advanced Cardiac Life Support (ACLS) atas nama dr Anggi Yurikno.
Kemudian saat pihak RS PHC melakukan konfirmasi, pihak manajemen pun menemukan bahwa dr Anggi Yuriko selama ini bekerja di RSU Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.
Bahkan Susanto juga diklaim tidak pernah memeriksa pasien umum atau masyarakat. Namun Susanto hanya bertugas di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu.
“Terdakwa berinisial S yang terindikasi melakukan penipuan dengan memalsukan dokumen kepegawaian merupakan Pekerja Waktu Tertentu yang ditempatkan di Klinik OHIH pada salah satu Perusahaan Area Jawa Tengah yang bertugas lebih banyak pada aspek preventif dan promotif, serta tidak pernah sekalipun ditempatkan & melayani pasien di RS PHC Surabaya,” kata RS PHC.
Baca Juga:Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Ngaku Lulusan Australia
Sebelum terbongkar sebagai penipu, Susanto sempat mengaku bahwa dirinya lulusan Universitas Australia dan penyertaan di Undip Semarang.
“Susanto usianya saat ini sekitar 40 tahunan. Dulu Susanto ngakunya dokter lulusan Universitas Australia dan penyetaraan di Undip Semarang. Rampung di PMI dia pindah ke daerah lain. Kami benar-benar kecolongan. Orangnya pendiam,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Grobogan, dr Djatmiko.
Namun nyatanya, Susanto hanya lulusan SMA yang mempelajarai ilmu kesehatan secara otodidak lewat lingkungan sekitar dan internet, khususnya YouTube.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Lancarkan Aksi Berkali-kali
Kasitnel Kejari Tanjung Perak Surabaya, Jemmy Sandra mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan tuntutan maksimal. Karena Susanto dianggap terbukti melakukan aksinya berulang kali dan pernah dipidana terkait kasus yang serupa.
“Kami upayakan tuntutan maksimal karena yang bersangkutan residivis dan pernah dipidana juga,” kata Jemmy.
Dokter Full Timer
Setelah menjalani seluruh tahapan rekrutmen, Susanti ditugaskan sebagai Dokter Hiperkes PHC Clinic dan ditugaskan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu per 15 Juni 2020 hingga 31 Desember 2022.
Susanto mengaku selama bertugas memperoleh gaji hingga Rp7,5 juta per bulan yang belum termasuk tunjangan lainnya.
Sementara itu, Jemmy mengatakan bahwa Susanto memiliki kemampuan medis yang cukup baik, salah satunya adalah memeriksa tekanan darah.