Pemain Timnas U-23 Witan Sulaeman berbenturan dengan pemain Guinea saat duel udara. Akibatnya, kepala Witan pun berdarah dan mendapat perawatan sehingga kepala Witan diperban.
Setelah pertandingan berlangsung, kepala Witan harus mendapat perawatan hingga mendapat 5 jahitan. Hal itu disampaikan oleh istri Witan, Rismahani lewat akun media sosialnya.
Diketahui bahwa kekalahan Indonesia dari Guinea membuat skuad Garuda Muda gagal melaju ke Olimpiade 2024 Paris.
Lalu bagaimana fakta-fakta Witan Sulaeman yang kepalanya berbenturan dengan kepala pemain Guinea? Berikut Inversi.id rangkumkan untuk Anda.
Belajar Main Bola dengan Otodidak
Witan berasal dari keluarga yang sederhana dengan sorang ayah bekerja sebagai pedagang sayur dan awalnya belajar bermain bola secara otodidak di kampungnya.
Mewujudkan mimpinya, ia masuk ke jenjang sekolah menengah pertama, Witan masuk ke tempat lebih formal. Dia masuk ke sekolah sepak bola (SSB) Galara Utama di Palu.
Dengan SSB, Witan bermain di beberapa kompetisi usia muda seperti Liga Pelajar di Palu dan Piala Kemenpora. Lulus SMP, Witan merantau ke Jakarta mengikuti seleksi di sebuah klub.
Witan mengikuti seleksi dan kemudian diterima di PPLP Ragunan atau Diklat Ragunan. Tempat yang melahirkan salah satu legenda sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas.