Penyebab kurap di kulit
Selain itu, Dr. Eliza menambahkan bahwa kegiatan bercocok tanam tanpa menggunakan sarung tangan juga bisa menyebabkan infeksi jamur pada kulit. Jamur dapat menempel pada kulit atau kuku dan kemudian menyebar melalui kontak dengan benda-benda tertentu. Berjalan tanpa alas kaki di tanah juga meningkatkan risiko penularan.
Dr. Eliza menjelaskan bahwa kurap adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita, yang dapat menyerang kulit, kuku, dan rambut. Penularan bisa terjadi dari manusia ke manusia, hewan ke manusia, atau tanah ke manusia. Jenis obat dan durasi pengobatan tergantung pada lokasi dan ukuran ruam yang disebabkan oleh jamur.
Baca juga: Manfaat Penggunaan Sunscreen Spray untuk Pria
Apabila terjadi infeksi, Dr. Eliza menyarankan masyarakat untuk segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat.
“Kurap bisa diobati, jadi segera periksakan diri ke dokter umum atau spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika. Dokter umum sudah memiliki kompetensi untuk memberikan pengobatan pada kurap,” ujarnya.
Untuk mencegah penularan, Dr. Eliza juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Contohnya termasuk mandi dengan air mengalir dan sabun, tidak bertukar pakaian, dan menggunakan alas kaki saat berada di luar ruangan.
“Kadang ada gatal atau luka, kita cenderung menghindari air. Itu salah, kecuali jika ada jahitan yang belum diangkat. Namun, jika ada lesi kulit atau luka, tetap harus dibersihkan dengan air dan sabun,” tutup Dr. Eliza.
Baca juga: Konsumsi Buah secara Berlebihan, Ini Dampaknya bagi Penderita Diabetes