Menjalankan ibadah puasa bagi mereka yang menderita penyakit jantung tentunya sangat tidak mudah dan merasa khawatir.
Kekhawatiran itu karena orang yang menderita penyakit jantung pasti memiliki obat yang wajib dikonsumsi.
Tapi tenang saja, berikut tips menjalankan ibadah puasa untuk penderita penyakit jantung:
Konsultasi dengan Dokter
Bagi kalian yang mempunyai riwayat penyakit jantung, tapi ingin menjalankan ibadah puasa, konsultasilah terlebih dahulu dengan dokter.
Kalian bisa mengkomunikasikan dosis dan jam konsumsi obat kepada dokter jantung. Bahkan sebaiknya jika ingin berpuasa saat Ramadan jangan mengurangi dosis dan frekuensi minum obat jantung tanpa arahan dokter.
Batasi Asupan Cairan dan Garam
Penderita penyakit jantung perlu membatasi asupan cairan dan garam agar tidak berlebihan, terutama pada pasien dengan kondisi pembengkakan jantung atau lemah jantung.
Hindarilah mengkonsumsi minuman seperti kopi dan minuman bersoda saat berbuka puasa karena dapat mengakibatkan sulit tidur sehingga kurang istirahat di malam hari dan menyebabkan penimbunan lemak pada tubuh.
Hindari Makanan Tinggi Lemak
Hindarilah makanan dengan lemak jenuh yang tinggi dan kolesterol. Pasien yang ada riwayat penyakit jantung dapat berpuasa bila faktor risiko penyakit dalam kategori rendah atau sedang, misalnya hipertensi yang terkontrol, yakni tensi di bawah 140/90 mmHg, gagal jantung yang tidak berat, penyakit katup jantung derajat ringan-sedang, gangguan irama jantung yang tidak berkelanjutan, atau hipertensi paru derajat ringan-sedang.
Hal itu disampaikan oleh dokter Spesialis jantung dan pembuluh darah Rio Probo Kaneko.
Mengontrol Berat Badan
Obesitas merupakan salah satu faktor terjadinya sindroma metabolik, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta diabetes melitus.
Berpuasa dapat menahan makan sehingga berat badan bisa terkontrol dengan baik, dengan demikian kemungkinan terjadinya penyakit jantung pun semakin kecil.
Selanjutnya, untuk diketahui bagi pasien yang sakit jantung dengan risiko penyakit sangat tinggi seperti gagal jantung berat, serangan jantung koroner akut, hipertensi paru berat, dan terdapat hal yang mengancam nyawa, maka disarankan untuk tidak berpuasa.