Menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi orang yang mempunyai penyakit asam lambung tentunya sangatlah tidak mudah.
Ada gejala yang akan dirasakan ketika asam lambung kumat, seperti tidak nyaman pada perut bagian atas, lambung terasa perih, perut begah, kembung, mual dan sensasi terbakar di ulu hati.
Meski demikian, menurut penelitian keluhan asam lambung akan jauh lebih ringan pada orang yang menjalani puasa dibanding mereka yang tidak berpuasa.
Hal itu karena dengan menjalankan ibadah puasa, pola makan akan lebih teratur. Bahkan kebiasaan nyemil yang memicu asam lambung juga dapat berkurang.
Nah, untuk menghindari asam lambung naik saat puasa, kalian bisa mengikuti tips menurut Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya.
- Makan Sahur
Jika memiliki riwayat asam lambung, jangan lewatkan makan sahur saat menjalankan ibadah puasa, karena bisa saja memperparah asam lambung di siang hari.
Bahkan jika perut dalam keadaan kosong dalam waktu lama dapat memicu gejala assm lambung.
- Minum Obat
Minumlah obat sebelum berpuasa atau saat sahur jika lambung terasa tidak nyaman. Memang berpuasa bagi penderita asam lambung tidak semudah orang sehat pada umumnya.
Karena biasanya beberapa hari awal berpuasa perut terasa tidak nyaman. Namun biasanya hanya terjadi tiga sampai tujuh hari di awal puasa saja.
Setekah itu, kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa minum obat.
- Buka Puasa Tepat Waktu
Setelah menjalankan ibadah puasa kurang lebih 12 jam, jangan menunda-nunda untuk makan saat berbuka puasa.
Perut butuh untuk mencerna makanan, sehingga cairan asam lambung bisa langsung digunakan untuk mengolah makanan yang masuk ke dalam lambung.
- Hindari Makanan Pedas dan Asam
Bagi kalian yang mempunyai riwayat penyakit asam lambung, hindari mengkonsumsi makanan pedas serta buah yang terasa asam dan makanan berlemak tinggi terutama pada saat makan sahur.
“Sebab lemak tinggi yang terdapat pada makanan seperti santan, susu, jeroan, gorengan, serta daging, dapat memperberat kerja lambung sehingga puasa bisa menjadi tidak nyaman dan tidak nikmat,” kata Firman.