Hidup di era digital, banyak yang menunjukkan tentang pencapaiannya masing-masing termasuk dengan harta kekayaan. Istilah flexing pun muncul dalam konteks social dan budaya di media sosial. Hal ini mengacu kepada perilaku seseorang yang memamerkan kekayaan dan kemewahan yang dimilikinya.
Dengan semua yang dipamerkan, tidak jarang mereka berpura-pura untuk menutupi kekurangannya. Misalnya mereka memilih untuk menggunakan jasa sewa tas branded untuk sekedar berswafoto dan di upload di sosial media. Hal ini mereka lakukan untuk memberikan kesan high class meski sebenarkan kondisi keuangannya biasa-biasa saja.
Kaya Beneran Gak Butuh Perhatian
Contoh yang paling simple adalah Mark Zuckerberg dengan tampilannya yang sangat sederhana. Semua orang sudah tahu dia adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ia lebih fokus dengan perkembangan bisnisnya dibandingkan dengan kemewahan yang ditampilkan dalam penampilannya.
Fakta Orang yang “kaya beneran”
- Malas membahas kekayaan dengan membicarakannya kepada orang lain atau menampilkannya di media sosial. Orang yang memiliki kekayaan diatas rata-rata justru tidak tertarik untuk membicarakan kekayaan mereka. Sedangkan orang yang berpura-pura “kaya” akan selalu bersemangat untuk menunjukan dan melebih-lebihkan kekayaannya kepada orang lain.
- Menabung adalah suatu kewajiban bukan pilihan. Salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffet menyampaikan jika sepertiga dari penghasilan seseorang seharusnya dialokasikan untuk menabung. Sedangkan orang yang ingin terlihat “kaya” justru sibuk untuk menghamburkan uangnya membelikan barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
- Fokus pada investasi, bukan hanya sekadar konsumsi. Investasi adalah hal yang lebih penting dibandingkan hal lainnya. Sedangkan yang punya mindset miskin lebih memilih untuk membeli barang branded bahkan rela untuk berhutang demi memenuhi kepuasannya.
- Mempunyai strategi berhemat dari setiap pengeluaran. Orang yang memiliki mindset kaya akan punya strategi setiap bulannya. Alih-alih menggunakannya hingga tersisa baru ditabung, mereka lebih memilih untuk berhemat dan mengeluarkan uang sesuai kebutuhan.
- Memiliki passive income dari asetnya. Untuk meningkatkan nilai kekayaannya, biasanya orang tipe ini akan terus belajar meningkatkan kemampuannya dalam memupuk penghasilan. Sedangkan untuk orang yang pura-pura kaya akan cepat merasa puas dan tidak berpikir panjang.