INVERSI.ID – Sebuah penelitian oleh GWI menunjukkan bahwa secara global, sekitar 30 persen orang berusia 16-24 tahun, 29 persen berusia 25-34 tahun, dan 22 persen berusia 35-44 tahun menghabiskan lebih dari enam jam sehari untuk mengakses media sosial.
Mengkhawatirkannya, hampir separuh anak berusia 12-15 tahun (48 persen) dilaporkan menggunakan TikTok setiap hari, naik dari 37 persen pada tahun 2022.
Meskipun media sosial memiliki dampak positif, penggunaan berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada anak-anak. Fenomena ini sering kali disebut “otak TikTok,” merujuk pada pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif anak.
Baca juga: Cara Mengetahui Skincare yang Cocok, Panduan Lengkap untuk Kulit Sehat
Gejala yang muncul antara lain peningkatan mudah marah dan postur tubuh yang buruk.
“Perubahan suasana hati, kecemasan, dan menarik diri dari lingkungan sosial adalah beberapa gejala umum dari penggunaan media sosial yang berlebihan. Jika anak-anak mengalihkan hobi mereka menjadi aktivitas berlama-lama di depan layar, ini bisa menjadi tanda bahwa kehidupan virtual mereka telah mengambil alih kehidupan nyata,” menurut konselor dan psikoterapis Claire Law, dilansir dari Tempo.co Selasa (22/10/2024).
Law menekankan bahwa media sosial dirancang untuk menjadi menarik dan menghibur. Banyak anak yang melaporkan bahwa TikTok sangat menghibur karena selalu ada konten baru.
Jika Anda khawatir anak mulai kecanduan media sosial, berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
Baca juga: Jaga Kesehatan Usus, Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit