Bahaya Jangka Panjang COVID-19, Peningkatan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

By DP
3 Min Read
COVID-19 yang melanda dunia sejak awal 2019 tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan, tetapi juga memiliki efek jangka panjang pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. (Foto: Pixabay)

INVERSI.ID – COVID-19 yang melanda dunia sejak awal 2019 tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan, tetapi juga memiliki efek jangka panjang pada kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Meski sudah tiga tahun sejak sembuh, pasien yang pernah terinfeksi COVID-19 tetap berisiko tinggi mengalami serangan jantung dan stroke. Penemuan ini disorot dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada 9 Oktober 2024 di jurnal medis Atherosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology.

Penelitian ini didasarkan pada catatan medis dari lebih dari 250.000 orang yang terdaftar dalam basis data besar bernama UK Biobank. Dari kumpulan data tersebut, para peneliti menemukan lebih dari 11.000 orang yang positif COVID-19 pada 2020, dengan hampir 3.000 di antaranya dirawat di rumah sakit karena infeksi.

- Advertisement -

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Mpox Bukan Efek Samping Vaksin COVID-19, Sudah Ada Sejak 1970

Studi ini membandingkan kelompok tersebut dengan lebih dari 222.000 orang yang tidak memiliki riwayat COVID-19. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang tertular COVID-19 pada 2020 memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami serangan jantung, stroke, atau kematian dalam tiga tahun setelah sembuh, dibandingkan orang yang tidak terinfeksi virus tersebut.

Dampak COVID-19 Terhadap Kesehatan Global

Risiko ini bahkan lebih besar pada pasien yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19. Mereka memiliki kemungkinan tiga kali lipat mengalami kejadian jantung mayor dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat infeksi COVID-19. Kondisi ini menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menjadi faktor risiko yang sama seriusnya dengan kondisi kronis seperti diabetes atau penyakit arteri perifer.

Sejak awal pandemi, berbagai penelitian telah mengungkapkan dampak COVID-19 pada sistem kardiovaskular. Menurut para ahli, infeksi virus ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, memperburuk kondisi jantung yang sudah ada, dan meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah. Efek ini dapat bertahan lama, bahkan setelah gejala utama COVID-19 hilang.

Leave a comment