Bahaya Jangka Panjang COVID-19, Peningkatan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

By DP
3 Min Read
COVID-19 yang melanda dunia sejak awal 2019 tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan, tetapi juga memiliki efek jangka panjang pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. (Foto: Pixabay)

Dalam konteks global, meskipun kasus infeksi COVID-19 mulai menurun dan vaksinasi telah menyebar luas, komplikasi kesehatan jangka panjang seperti serangan jantung dan stroke tetap menjadi perhatian. WHO mencatat bahwa meski angka kematian akibat COVID-19 menurun, banyak pasien yang sembuh mengalami gejala sisa (long COVID) yang mengganggu kualitas hidup.

COVID-19 di Indonesia

Di Indonesia, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak besar pada sektor kesehatan. Sejak pertama kali dilaporkan pada Maret 2020, Indonesia mencatat jutaan kasus positif dengan lebih dari 150.000 kematian. Meski angka kasus baru kini jauh lebih rendah, pemerintah dan pakar kesehatan terus mengingatkan masyarakat akan potensi dampak jangka panjang, termasuk risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Kisah Rafael Tan yang Diselamatkan Konten Seblak saat Krisis Waktu COVID-19

- Advertisement -

COVID-19 tidak hanya mengancam paru-paru, tetapi juga berpotensi menyebabkan masalah jantung serius. Oleh karena itu, penting bagi mantan pasien COVID-19 untuk menjaga gaya hidup sehat, memantau kondisi kesehatan, dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin guna mencegah risiko serangan jantung dan stroke.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan,  lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment