Bahaya Konsumsi Minuman Manis
Dr. Luciana menekankan bahwa baik minuman berpemanis dalam kemasan maupun yang tidak, sama-sama berisiko menyebabkan obesitas dan penyakit metabolik, termasuk diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, hipertensi, dan masalah kesehatan lainnya. Ia menggarisbawahi pentingnya edukasi bagi orang tua dan anak-anak mengenai pola makan sehat untuk mencegah konsumsi berlebihan.
Edukasi tentang pola makan sehat sebaiknya dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun di masyarakat, dengan mengikuti pedoman dari Kemenkes mengenai Pola Makan Gizi Seimbang.
Baca juga: Hidup Sehat Tanpa Minuman Kemasan, Ini Tips Racik Minuman Segar Sendiri
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa sekitar 13 persen populasi Indonesia, setara dengan 35,8 juta orang, menderita diabetes, dan situasi ini dapat memburuk jika tidak ditangani. Ia mengingatkan bahwa pengukuran sederhana seperti ukuran celana jeans dapat menjadi indikator potensi masalah kesehatan terkait gula.
Budi menekankan pentingnya mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, terutama di kalangan anak-anak, untuk mencegah penyakit kronis. Ia mengamati tren bahwa banyak anak saat ini mengonsumsi minuman manis, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk gagal ginjal. Oleh karena itu, ia menyerukan masyarakat untuk membatasi asupan gula sesuai dengan batas aman demi kesehatan yang lebih baik.