Bahaya Stres Berkepanjangan, Risiko Penyakit Jantung yang Tak Terduga

By DP
3 Min Read
Stres dan kecemasan, dua kondisi psikologis yang sering kita alami, ternyata punya dampak serius terhadap kesehatan jantung. Meskipun sering dianggap sebagai bagian normal dari kehidupan, stres yang dibiarkan berlarut-larut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. (Foto: Pixabay)

INVERSI.ID – Stres dan kecemasan, dua kondisi psikologis yang sering kita alami, ternyata punya dampak serius terhadap kesehatan jantung. Meskipun sering dianggap sebagai bagian normal dari kehidupan, stres yang dibiarkan berlarut-larut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Saat seseorang mengalami stres berkepanjangan, tubuh merespons dengan melepaskan hormon-hormon seperti epinefrin, kortisol, dan dopamin secara berlebihan.

Jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan juga pembuluh darah menyempit, meningkatkan tekanan darah.

- Advertisement -

Baca Juga: 6 Manfaat Olahraga Bersama Keluarga, Bisa Mengurangi Stres

Stres dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Dampak Stres Jangka Panjang

Stres yang bersifat sementara tidak memiliki dampak yang sama dengan stres jangka panjang. Namun, stres yang berlangsung selama 6 hingga 12 bulan dapat memengaruhi kesehatan jantung secara signifikan.

Stres dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan penyumbatan dan serangan jantung.

Detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Hingga gagal jantung, yakni jantung tidak dapat memompa darah secara efektif.

Leave a comment