INVERSI.ID – Media sosial dihebohkan oleh imbauan yang viral, meminta orang tua agar tidak memberikan teh kepada anak-anak, khususnya balita. Imbauan ini muncul dalam bentuk template stories yang dibagikan oleh banyak netizen. Di dalamnya terdapat keterangan medis yang memperingatkan bahwa teh dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh anak, dan hal ini dapat menyebabkan anemia.
Salah satu yang turut memperingatkan bahaya teh bagi anak adalah dr. Jati Kusuma, SpA. Dalam unggahannya di media sosial, dr. Jati menjelaskan bahwa teh dapat mengganggu penyerapan zat besi, zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Baca Juga: Tim Kopi atau Teh? Jawabanmu Bisa Ungkap Kepribadianmu, Yuk Simak!
“Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu anemia,” tulisnya.
Zat besi memainkan peran penting dalam tubuh anak, terutama dalam meningkatkan sistem imun, sumber energi untuk aktivitas motorik, dan membantu perkembangan otak. Menurut dr. Jati, kekurangan zat besi dapat mempengaruhi kecerdasan, konsentrasi, dan IQ anak. Bahkan, zat ini juga mencegah stunting, sebuah kondisi yang sangat dikhawatirkan oleh para orang tua.
Dalam salah satu pengalamannya, dr. Jati mengungkapkan ia menemukan seorang pasien anak yang kadar hemoglobinnya (Hb) sangat rendah. “Hb anak ini hanya 8.7 g/dL, sementara normalnya di atas 11.0 g/dL,” ungkapnya. Setelah diselidiki, ternyata anak ini sering diberi teh oleh neneknya. Kebiasaan ini mengakibatkan anak tersebut mengalami anemia defisiensi besi, yang baru terdeteksi saat ia dirawat karena bronkopneumonia.