INVERSI.ID – Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria yang tengah melanda Nias Selatan menjadi perhatian serius. Peningkatan kasus yang signifikan telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Untuk itu, penting bagi kita semua untuk memahami lebih dalam mengenai kedua penyakit ini dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri sendi dan otot, ruam kulit, serta mual dan muntah.
Baca Juga: Wabah DBD dan Malaria Serang Nias Selatan, Ribuan Warga Terancam
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Gejala malaria meliputi demam tinggi yang berulang, menggigil, keringat dingin, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Untuk mencegah penyebaran DBD dan malaria, kita dapat melakukan beberapa langkah sederhana, yaitu:
- 3M:
- Menguras: Bersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, dan vas bunga secara teratur.
- Menutup: Tutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa masuk.
- Mendinginkan: Simpan air minum dalam lemari pendingin.
- Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN):
- Lakukan PSN secara rutin dengan cara mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti ban bekas, kaleng, dan botol plastik.
- Menggunakan kelambu: Tidur di bawah kelambu saat malam hari untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Menggunakan obat nyamuk: Gunakan obat nyamuk baik dalam bentuk lotion, semprot, atau bakar.
- Memakai pakaian tertutup: Kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh saat beraktivitas di luar ruangan, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk lebih aktif.
Tidak ada obat khusus untuk mengobati DBD. Pengobatan yang diberikan umumnya bersifat simtomatik, yaitu untuk meredakan gejala seperti demam, nyeri, dan mual. Penderita DBD perlu banyak istirahat dan minum air putih yang cukup.
Baca Juga: Mengenal Virus Oropouche, Gejala Mirip DBD yang Berpotensi Jadi Pandemi
Malaria dapat diobati dengan obat antimalaria. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala malaria agar mendapatkan penanganan yang tepat.