Cerita Hantu Jeruk Purut, Pastor yang Dibunuh di Masa Kolonial Belanda dan Gentayangan

By Anisa
2 Min Read
Cerita Hantu Jeruk Purut, Pastor yang Dibunuh di Masa Kolonial Belanda dan Gentayangan (Foto: Ist)

Cerita hantu jeruk purut sering dikaitkan dengan kemunculannya di TPU jeruk purut yang berlokasi di Jalan Jeruk Purut, Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Menurut penjaga makam setempat, sosok hantu jeruk purut ini merupakan seorang Pastor yang menenteng kepalanya sendiri tengah mencari tempat persemayamannya di unit Kristen pemakaman Tanah Kusir (arwah gentayangan yang salah pulang), sedangkan ia berada di pemakaman Jeruk Purut.

Sebenarnya TPU ini dirawat denga baik, namun tahun 1986 penjaga makam melihat hantu yang bergentayangan di sekitar pemakaman tersebut.

- Advertisement -

Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang

Hantu tersebut disebut memakai baju menyerupai pastor serta membawa kepala dirinya sendiri yang di pegang dan diikuti oleh anjing hitam besar.

Mempertaruhkan Diri Demi Agama hingga Membunuh

Meski demikian, ada juga yang mengatakan bahwa hantu jeruk purut atau hantu Pastor ini karena kepalanya dipenggal oleh musuhnya pada zaman dahulu. Dulunya ia mempertaruhkan diri demi agamanya.

Selain itu, hantu jeruk purut juga merupakan urban legend berupa hantu tanpa kepala. Hantu ini bergentayangan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta.

Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim

Banyak yang menyebut bahwa hantu tanpa kepala itu dulunya adalah seorang pastor yang hidup pada masa kolonial Belanda. Ia dibunuh, sehingga arwahnya menjadi gentayangan.

Hantu yang sering menampakkan diri berkeliling di kuburan pada malam hari sambil menenteng kepalanya sendiri ini konon mencari kuburannya yang tak kunjung ditemukan.

Bahkan kisah mistis ini semakin populer setelah diangkat ke layar lebar berjudul ‘Hantu Jeruk Purut’ pada 2006. Film ini dibintangi oleh Angie, Sheila Marcia, Samuel Zylgwyn, Valia Rahma, Renny Umari, Yulia Widyastuti dan Ferry Irawan.

Leave a comment