Bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif yang banyak peminatnya, hal itu karena mampu mengatasi banyak masalah kesehatan.
Pengobatan bekam ini adalan salah satu pengobatan alternatif dari Timur Tengah dan Tiongkok yang telah dipraktikkan sejak ribuan tahun silam.
Biasanya jenis terapi ini sering digunakan untuk meredakan rasa sakit di bagian tubuh tertentu.
Bekam dilakukan menggunakan cangkir khusus sehingga dapat menghasilkan tekanan yang mampu menarik kulit dan mengeluarkan racun atau darah kotor.
Cangkir itu pun biasanya diletakkan di bagian tubuh tertentu seperti punggung, perut, lengan, bokong dan kaki.
Manfaat Bekam
Lantas apa saja manfaat bekam bagi kesehatan? Berikut manfaatnya yang dikutip dari alodokter.
- Meningkatkan aliran darah ke kulit.
- Mengubah sifat biomekanik pada kulit.
- Meningkatkan toleransi nyeri.
- Mengurangi peradangan.
- Meningkatkan imunitas seluler.
- Migrain.
Namun secara tradisonal, bekam bisa digunakan untuk mengatasi gangguan paru-paru seperti batuk, kongesti bronkus, dan asma. Terapi ini juga secara tradisional bisa mengatasi kelumpuhan (paralisis), keluhan pencernaan, dan nyeri.
Manfaat bekam ini sebagai pengobatan alternatif berasal dari efeknya yang dapat melancarkan pembuluhd arah, merangsang kinerja saraf, meningkatkan imunitas tubuh dan membuat tubuh lebih rileks.
Efek Samping Bekam
Meski mempunyai banyak manfaat, namun terapi bekan juga mempunyai efek samping, terutama pada bagian kulit yang terkena cangkir bekam.
- Perasaan nyeri.
- Mengalami luka bakar.
- Memar.
- Infeksi pada kulit.
- Ketegangan atau nyeri otot.
- Kelelahan dan/atau sakit kepala.
Kondisi Tidak Boleh Terapi Bekam
Oleh karena itu, beberapa kondisi direkomendasikan untuk tidak menerapkan terapi bekam. Salah satunya tidak disarankan untuk wanita yang sedang hamil.
Selain itu jika kondisi dalam gangguan pendarahan seperti hemofilia, mengalami masalah pembekuan darah seperti trombosis vena atau pernah mengalami stroke, mengidap masalah kulit seperti eksim dan psoriasis dan mengalami kejang (epilepsi).
Kendati demikian, mekanisme terapi bekam untuk mengobati beragam penyakit tersebut belum dapat dijelaskan secara mendetail. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian guna mengetahui dengan jelas efektivitas dan keamanan terapi.