Child abuse bisa diartikan sebagai sebuah tindakan penelantaran anak, kekerasan psikologi, dan kekerasan seksual pada anak. Hal ini timbul karena masyarakat masih beranggapan jika masalah anak adalah masalah pribadi keluarga.
Tapi bagaimana jadinya jika kekerasan dilakukan oleh orang tua atau anggota keluarganya sendiri?
Masalah Kesehatan Mental
Saat anak mengalami child abuse, mereka akan sulit mengatur emosinya sendiri. Hal ini memicu mereka untuk lebih mudah marah, sedih, ataupun takut yang berlebihan. Tidak hanya itu, mereka juga bisa merasa jika dirinya tidak berguna dan selalu minder.
Jika kamu bertemu dengan anak yang mengalami child abuse, kamu bisa membantunya dengan cara memberikan ruang untuk mereka bercerita tentang kisahnya. Hindari untuk menghakiminya secara sepihak. Lebih baik kamu memberikan validasi jika mereka berharga, tidak seperti yang mereka pikirkan. Dengan memberikan validasi, kamu sudah menghargai pengalaman mereka dan menikmati momen bersama.
Masalah Kesehatan Fisik
Selain masalah mental, child abuse juga bisa dalam bentuk kekerasan fisik. Dalam kategori ini, kekerasan lebih jelas terlihat seperti memar pada tubuh, patah tulang, atau kurang gizi. Tidak hanya bagian tubuh yang mengalami perubahan bentuk, beberapa bagian pada otak pun bisa rusak dan tidak berfungsi.
Mengalami Kenakalan Remaja
Kejadian yang kurang menyenangkan saat anak-anak biasanya bisa menimbulkan trauma hingga dewasa. Child abuse juga bisa menjadi trauma mendalam karena bisa berakibat pada kesehatan fisik maupun mental anak.
Saat beranjak dewasa, biasanya setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menyembuhkan traumanya. Tak bisa dipungkiri, penggunaan obat dan alkohol dijadikan alternatif banyak orang yang mengalami child abuse ini.
Tidak hanya berdampak negatif kepada diri sendiri, penggunaan obat dan alkohol pun bisa berpengaruh kepada anggota keluarga di masa yang akan datang. Mereka akan membentuk child abuse kembali pada keturunannya sebagai akibat dari penggunaan alkohol dan obat.
Selain alkohol dan obat, child abuse juga bisa berdampak pada risiko kehamilan di luar nikah. Kurangnya edukasi dan perhatian dari orang tua khususnya perkembangan seksualitas anak merupakan salah satu faktornya. Orang tua punya peranan penting dalam memberikan pendidikan seks pada anak. Mereka harus menjelaskan sedini mungkin tentang tubuh anaknya yang berada dalam bawah kendalinya sendiri.